Jayapura (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Senior Officials Meeting antara pemerintah RI dan pemerintah Papua Nugini mendorong pembukaan pintu perbatasan antara kedua negara di Bumi Cenderawasih untuk memulihkan perekonomian di daerah setempat.
 
Asisten Bidang Pemerintahan Setda Provinsi Papua Doren Wakerkwa di Jayapura, Selasa, mengatakan dalam pertemuan tersebut kedua delegasi akan membahas beberapa agenda penting di antaranya kerjasama ekonomi yang mencakup perdagangan dan investasi, kerjasama politik, keamanan dan konsuler serta agenda-agenda lain.
 
“Salah satunya adalah pembukaan kembali pintu perbatasan kedua negara di Skouw-Wutung guna mempercepat pemulihan ekonomi khususnya bagi masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia-Papua New Guinea,” katanya.
 
Menurut Doren, Papua yang berbatasan langsung dengan Papua New Guinea baik darat maupun laut, memiliki peran yang strategis sebagai penghubung ke kawasan Pasifik dan sebaliknya Papua New Guinea sebagai penghubung ke kawasan ASEAN dan Asia secara lebih luas.
 
"Di Papua terdapat enam kabupaten/kota yang berbatasan langsung dengan PNG, dimana selama Pandemi COVID-19 telah ditutup," ujarnya.
 
Dia menjelaskan Untuk itu dengan adanya forum bilateral sangat penting dalam menguatkan hubungan kerjasama dan kemitraan kedua negara.
 
“Kami berharap agenda-agenda yang akan dibahas dalam pertemuan ini dapat diikuti dengan sungguh sungguh oleh kedua delegasi dan dapat diimplementasikan dalam program-program kerjasama yang saling menguntungkan,” katanya lagi.
 
Pertemuan Senior Officials Meeting antara pemerintah RI dan pemerintah Papua Nugini dihadiri Abdul Kadir Jailani, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri RI, sebagai Ketua Delegasi Indonesia, kemudian Kapi Maro, serta Wakil Sekretaris Departemen Luar Negeri Papua Nugini, sebagai Ketua Delegasi Papua Nugini Mr. Joe Warisan di Kota Jayapura, Selasa (11/10).

 

Pewarta : Qadri Pratiwi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024