Jayapura (ANTARA) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM Provinsi Papua menyebutkan sebanyak 12 ton bawang merah dipasok distributor setiap bulannya untuk memenuhi kebutuhan warga di Jayapura dan sekitarnya.
 
Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri pada Disperindagkop dan UMKM Provinsi Papua Baji Idrus Baka di Jayapura, Senin, mengatakan 12 ton bawang merah yang setiap bulan dipasok tersebut untuk memenuhi kebutuhan tidak saja di Jayapura melainkan kota-kota di sekitarnya. 
 
"Bawang merah yang dipasok tersebut berasal dari Surabaya dan Makassar yang kini harganya di Jayapura mengalami kenaikan dari Rp45.000 per kilo gram menjadi Rp55.000 per kilo gram," katanya.
 
Menurut Baji, belum dipastikan penyebab kenaikan harga bawang merah antar pulau karena hingga kini masih dilakukan monitoring. 
 
"Selain bawang merah antar pulau juga ada bawang merah lokal yang dipasok dari Arso, Kabupaten Keerom yang harganya relatif lebih murah yakni Rp40.000 per kilo gram," ujarnya.
 
Dia menjelaskan sedangkan untuk harga bawang putih hingga kini harganya masih stabil yakni Rp35.000 per kilo gram.
 
"Bawang putih seluruhnya dipasok dari luar Papua," katanya lagi.
 
Sementara itu, beberapa pedagang yang menjual bawang merah baik antar pulau maupun lokal mengharapkan tidak terjadi kenaikan harga yang signifikan menjelang Natal 2022. 
 
"Kami tidak akan menaikkan harga bila di distributor juga tidak menaikkan harganya," kata Siti dan Fatimah yang berjualan di pasar Hamadi, Jayapura. 
 

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Hendrina Dian Kandipi
Copyright © ANTARA 2024