Biak (ANTARA) - Akademisi di Kabupaten Biak, Provinsi Papua, Dr Muslim Lobubun, MH, menilai kualitas pendidikan di berbagai jenjang pendidikan mutlak menjadi tuntutan kebutuhan masyarakat dalam menentukan kelanjutan jenjang studi mahasiswa.
"Ada empat aspek menilai kualitas pendidikan, yakni mutu sumber daya manusia, dosen dan mahasiswa, pengelolaan kelembagaan perguruan tinggi, serta capaian kinerja yang dicapai perguruan tinggi jangka pendek dan jangka panjang perguruan tinggi," kata Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Biak (STIH) Dr Muslim Lobubun di Biak, Jumat.
Ia menjelaskan untuk aspek input meliputi persentase dosen berpendidikan S3, persentase dosen dalam jabatan lektor kepala, dan rasio jumlah dosen terhadap jumlah mahasiswa.
Sedangkan aspek proses terdapat sembilan indikator yang digunakan, antara lain, akreditasi institusi, akreditasi program studi, pembelajaran daring, kerja sama perguruan tinggi serta kelengkapan laporan pangkalan data pendidikan tinggi.
Kemudian, jumlah program studi bekerja sama dengan dunia usaha dan industri dan jumlah program studi melaksanakan program Merdeka Belajar dan jumlah mahasiswa mengikuti programnya.
Sedangkan aspek output, kata dia, indikator yang digunakan antara lain jurnal artikel ilmiah terindeks dosen, kinerja penelitian, kinerja kemahasiswaan dan jumlah program studi yang telah memperoleh akreditasi.
Khusus di STIH Biak, katanya, ouput lulusan yang dihasilkan hingga 2022 sudah mencapai 1.000 sarjana dan magister hukum.
Sementara untuk kualitas pengelolaan pendidikan tinggi di Papua dan Papua Barat dilakukan lembaga layanan pendidikan tinggi, menurut dia, sehat dan sangat baik.
Dari ketersediaan sarana prasarana, katanya, lembaga pendidikan tinggi STIH Biak, sudah punya kampus sendiri dan lengkap fasilitas penunjang belajar mahasiswa.
"Meningkatkan kualitas mutu pendidikan menjadi program setiap lembaga pendidikan karena menghadapi pesatnya persaingan global," katanya.
Sedangkan di tingkat pendidikan dasar hingga menengah Pemerintah Kabupaten Biak Numfor melakukan peningkatan mutu pendidikan melalui penguatan kapasitas pelatihan kompetensi guru, demikian Muslim Lobubun.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Akademisi Papua: Kualitas pendidikan tuntutan lanjutkan jenjang studi
"Ada empat aspek menilai kualitas pendidikan, yakni mutu sumber daya manusia, dosen dan mahasiswa, pengelolaan kelembagaan perguruan tinggi, serta capaian kinerja yang dicapai perguruan tinggi jangka pendek dan jangka panjang perguruan tinggi," kata Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Biak (STIH) Dr Muslim Lobubun di Biak, Jumat.
Ia menjelaskan untuk aspek input meliputi persentase dosen berpendidikan S3, persentase dosen dalam jabatan lektor kepala, dan rasio jumlah dosen terhadap jumlah mahasiswa.
Sedangkan aspek proses terdapat sembilan indikator yang digunakan, antara lain, akreditasi institusi, akreditasi program studi, pembelajaran daring, kerja sama perguruan tinggi serta kelengkapan laporan pangkalan data pendidikan tinggi.
Kemudian, jumlah program studi bekerja sama dengan dunia usaha dan industri dan jumlah program studi melaksanakan program Merdeka Belajar dan jumlah mahasiswa mengikuti programnya.
Sedangkan aspek output, kata dia, indikator yang digunakan antara lain jurnal artikel ilmiah terindeks dosen, kinerja penelitian, kinerja kemahasiswaan dan jumlah program studi yang telah memperoleh akreditasi.
Khusus di STIH Biak, katanya, ouput lulusan yang dihasilkan hingga 2022 sudah mencapai 1.000 sarjana dan magister hukum.
Sementara untuk kualitas pengelolaan pendidikan tinggi di Papua dan Papua Barat dilakukan lembaga layanan pendidikan tinggi, menurut dia, sehat dan sangat baik.
Dari ketersediaan sarana prasarana, katanya, lembaga pendidikan tinggi STIH Biak, sudah punya kampus sendiri dan lengkap fasilitas penunjang belajar mahasiswa.
"Meningkatkan kualitas mutu pendidikan menjadi program setiap lembaga pendidikan karena menghadapi pesatnya persaingan global," katanya.
Sedangkan di tingkat pendidikan dasar hingga menengah Pemerintah Kabupaten Biak Numfor melakukan peningkatan mutu pendidikan melalui penguatan kapasitas pelatihan kompetensi guru, demikian Muslim Lobubun.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Akademisi Papua: Kualitas pendidikan tuntutan lanjutkan jenjang studi