Jayapura (ANTARA) - Bank Indonesia mengajak tiga provinsi baru di Tanah Papua untuk meningkatkan sinergi guna menjaga pertumbuhan ekonomi agar tetap tumbuh positif terutama dalam rangka menghadapi isu resesi global pada 2023.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Juli Budi Winantya kepada Antara di Jayapura, Rabu, mengatakan resiko resesi biasanya terjadi secara global di mana pada negara-negara maju seperti Amerika Serikat sehingga Indonesia khususnya Papua belum tentu berdampak namun tetap beresiko.

“Untuk domestik Bank Indonesia melihat masih akan tumbuh cukup tinggi yakni 5,72 persen pada kuartal ketiga seperti yang disampaikan Presiden Jokowi,” kata Juli Budi Winantya.

Menurut Juli, apalagi untuk di Papua di mana berdasarkan data kami melihat tumbuhnya lebih tinggi dibandingkan secara nasional.

“Pesannya adalah semua harus tetap optimistis namun tetap waspada sehingga ketika mendengar lalu pesimis bisa juga kejadian,” ujar Juli.

Dia menjelaskan untuk itu sinergi dengan seluruh elemen maka akan semakin penting, seperti yang dulunya hanya satu gubernur namun sekarang di tambah tiga sehingga semua harus secara bersama menjaga pertumbuhan ekonomi.

“Kemudian kerja sama antar sektor juga penting dilakukan karena sumber pertumbuhan di Papua kini tidak hanya tambang namun kini akan ada pertanian, perikanan, pariwisata, ekonomi kreatif sehingga sinergi inovasi itu sangat penting,” kata Juli.

Dia menambahkan pihaknya mengimbau kepada masyarakat dan instansi terkait lainnya agar jangan terprovokasi isu resesi sehingga tidak perlu panik dengan kondisi pada tahun 2023 ini.


Pewarta : Qadri Pratiwi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024