Jayapura (ANTARA) - Sebanyak 10 pekerja yang sedang membangun puskesmas di Distrik Alama, Senin dievakuasi ke Timika, ibu kota Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
 
Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring kepada ANTARA, Senin sore mengakui, selain mengevakuasi pekerja bangunan, juga ada warga setempat yang takut dan meminta ikut keluar dari Alama.
 
Evakuasi dilakukan setelah pengusaha lokal yang mendapat pekerjaan membangun puskesmas meminta bantuan untuk mengevakuasi karyawannya guna menghindari gangguan KKB (kelompok kriminal bersenjata) pimpinan Egianus Kogoya.
 
Pengusaha itulah yang sebelumnya meminta bantuan evakuasi terhadap karyawannya yang membangun puskesmas di Paro untuk dievakuasi setelah mendapat ancaman dari KKB.
 
"Dengan adanya permintaan bantuan yang disebabkan tidak ada perusahaan penerbangan yang mau terbang ke wilayah itu menyebabkan kami menjemput mereka dengan menggunakan helikopter Caracal milik TNI-AU," jelas JO Sembiring.
 
Diakui, sebelumnya pihaknya sudah mengevakuasi 15 pekerja pembangunan puskesmas di Paro dan dibawa ke Timika.
 
Selain itu TNI-Polri juga membantu evakuasi masyarakat dari Paro ke Kenyam, Ibu kota Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
 
"Bila ada permintaan bantuan evakuasi maka TNI-Polri akan berupaya membantu agar masyarakat tidak menjadi korban keganasan KKB," kata Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring.
 
KKB pimpinan Egianus Kogoya, Selasa (7/2) membakar pesawat milik Susi Air yang dipiloti Philip Mark Mahrtens di Paro, Kabupaten Nduga.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 10 pekerja pembangunan puskesmas dievakuasi dari Distrik Alama

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024