Jayapura (ANTARA) - Pengamat Politik Papua dari Universitas Cenderawasih (Uncen) Yakobus Murafer mengharapkan adanya sumber daya manusia (SDM) dari kalangan difabel atau orang berkebutuhan khusus di setiap tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilu 2024.

"Hal ini penting dilakukan untuk mempermudah kaum difabel saat hendak menyalurkan hak suaranya," ujar Yakobus di Jayapura, Sabtu.

Menurut dia, petugas panitia pemutakhiran data pemilih (pantarlih) di Tanah Papua belum memiliki keahlian untuk membantu kalangan difabel, sehingga perlu di perhatikan bagi penyelenggara Pemilu 2024.

Ia mengharapkan KPU dan Bawaslu agar bisa merekrut petugas yang memiliki keterampilan khusus untuk dapat membantu kaum difabel, sehingga terakomodir mulai dari pendaftaran pemilih hingga pada saat penetapan daftar pemilih untuk Pamilu 2024.

“Dengan begitu teman-teman difabel dapat mengetahui sejauh mana proses demokrasi dan tahapan yang telah berjalan di Tanah Papua,” ujarnya.

Dia menjelaskan selain itu juga pada tahapan sosialisasi kepada difabel itu sangatlah penting, terutama tahapan yang berkaitan dengan penyusunan daftar pemilih, pemutakhiran data pemilih agar tidak menjadi masalah.

“Karena permasalahan dari tahun ke tahun masih sama yakni masalah proses penyusunan daftar pemilih yang memakan waktu, sehingga saya sebagai akademisi, KPU dan Bawaslu harus proaktif memberikan informasi secara luas dan terbuka kepada seluruh masyarakat di Tanah Papua,” katanya.

Dia menambahkan dengan menyiapkan SDM bagi kalangan difabel, termasuk juga bentuk fasilitas pendukung mempermudah saat melakukan pemilihan bagi yang telah terdaftar, sehingga suara mereka dapat terakomodir dengan baik dan benar.


Pewarta : Qadri Pratiwi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024