Jayapura (ANTARA) - Polres Jayapura membangun Honai Gerakan Baca Tulis ("Gabus") di Kampung Toladan, Kabupaten Jayapura, Papua, sebagai tempat mengajar anak-anak putus sekolah dan mama-mama di daerah ini yang tak mengenyam pendidikan agar bisa membaca dan menulis.
AKP Katharina Aya dari Polres Jayapura yang juga sebagai tenaga pengajar dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jayapura, Selasa, mengatakan Honai "Gabus" akan digunakan setiap Senin dan Kamis untuk mengajar peserta didik.
"Suatu kebanggaan bagi kami dapat mengajarkan mama-mama hingga anak- anak di Kampung Tolandan agar bisa membaca dan menulis," katanya.
Menurut Katharina, dari beberapa kali pertemuan atau proses belajar mengajar ternyata mama-mama sudah mulai mengetahui cara menggabungkan huruf menjadi sebuah kalimat.
"Kami merasa senang dan ini menjadi motivasi kami untuk terus mengajar anak-anak dan mama-mama agar bisa membaca dan menulis," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya berharap dengan terus melakukan proses belajar mengajar kepada mama-mama dan anak-anak ke depan dapat mengatasi buta aksara di daerah itu.
"Ini sebagai dukungan dalam membantu Pemerintah Kabupaten Jayapura dalam mengentaskan buta aksara," katanya.
Dia menambahkan pihaknya akan terus mengajar anak-anak dan mama-mama karena mereka sangat senang dengan adanya Program Hanoi "Gabus" dari Polres Jayapura.
Sementara itu, mama Nika Wenda (60) menyampaikan terima kasih kepada Polres Jayapura karena rutin mengajar setiap pekan.
"Kami senang karena sedikit-sedikit kami bisa tulis. Ibu guru baik dan tidak pernah memarahi kami," katanya.
AKP Katharina Aya dari Polres Jayapura yang juga sebagai tenaga pengajar dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jayapura, Selasa, mengatakan Honai "Gabus" akan digunakan setiap Senin dan Kamis untuk mengajar peserta didik.
"Suatu kebanggaan bagi kami dapat mengajarkan mama-mama hingga anak- anak di Kampung Tolandan agar bisa membaca dan menulis," katanya.
Menurut Katharina, dari beberapa kali pertemuan atau proses belajar mengajar ternyata mama-mama sudah mulai mengetahui cara menggabungkan huruf menjadi sebuah kalimat.
"Kami merasa senang dan ini menjadi motivasi kami untuk terus mengajar anak-anak dan mama-mama agar bisa membaca dan menulis," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya berharap dengan terus melakukan proses belajar mengajar kepada mama-mama dan anak-anak ke depan dapat mengatasi buta aksara di daerah itu.
"Ini sebagai dukungan dalam membantu Pemerintah Kabupaten Jayapura dalam mengentaskan buta aksara," katanya.
Dia menambahkan pihaknya akan terus mengajar anak-anak dan mama-mama karena mereka sangat senang dengan adanya Program Hanoi "Gabus" dari Polres Jayapura.
Sementara itu, mama Nika Wenda (60) menyampaikan terima kasih kepada Polres Jayapura karena rutin mengajar setiap pekan.
"Kami senang karena sedikit-sedikit kami bisa tulis. Ibu guru baik dan tidak pernah memarahi kami," katanya.