Sentani (ANTARA) - Gereja Kristen Injili (GKI) di tanah Papua jemaat Filadelfia Kampung Nolokla Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura, Papua menjalankan ibadah perjamuan kudus dalam rangka memperingati wafat Isa Almasih.
Pelayan jemaat GKI Filadelfia Nolokla Pendeta Crisanti Tejcuari dalam khotbahnya, Jumat mengatakan perjamuan kudus ini dilakukan atas nama Isa Almasih.
"Ibadah perjamuan kudus ini sebagai pengingat bagi umat manusia akan korban penebusan Isa Almasih di kayu salib," katanya.
Menurut Pendeta Crisanti perjamuan kudus Paskah merupakan momen sakral yang merupakan bagian dari pelayanan sakramen kudus termasuk didalamnya yakni perjamuan kudus.
"Sakramen dalam aturan GKI di tanah Papua yakni baptisan kudus dan perjamuan kudus dan dalam setahun kita lakukan empat kali perjamuan kudus," ujarnya.
Dia menjelaskan hanya anggota sidi jemaat yang boleh mengambil bagian dalam sakramen perjamuan kudus, sesuai aturan Gereja Kristen Injili di tanah Papua.
"Perjamuan ini mengingatkan kita bahwa Isa Almasih telah mengampuni kita dari segala dosa pelanggaran umat manusia," katanya lagi.
Dia menambahkan roti dan anggur sebagai simbol dari tubuh dan darah Isa Almasih yang tercurah di kayu salib menebus dosa manusia.
"Kami hamba Tuhan mengajak umat dengan hati tulus datang duduk didepan meja perjamuan kudus dan jadikan ini sebagai pengingat akan wafatnya Isa Almasih," ujarnya lagi.
Pelayan jemaat GKI Filadelfia Nolokla Pendeta Crisanti Tejcuari dalam khotbahnya, Jumat mengatakan perjamuan kudus ini dilakukan atas nama Isa Almasih.
"Ibadah perjamuan kudus ini sebagai pengingat bagi umat manusia akan korban penebusan Isa Almasih di kayu salib," katanya.
Menurut Pendeta Crisanti perjamuan kudus Paskah merupakan momen sakral yang merupakan bagian dari pelayanan sakramen kudus termasuk didalamnya yakni perjamuan kudus.
"Sakramen dalam aturan GKI di tanah Papua yakni baptisan kudus dan perjamuan kudus dan dalam setahun kita lakukan empat kali perjamuan kudus," ujarnya.
Dia menjelaskan hanya anggota sidi jemaat yang boleh mengambil bagian dalam sakramen perjamuan kudus, sesuai aturan Gereja Kristen Injili di tanah Papua.
"Perjamuan ini mengingatkan kita bahwa Isa Almasih telah mengampuni kita dari segala dosa pelanggaran umat manusia," katanya lagi.
Dia menambahkan roti dan anggur sebagai simbol dari tubuh dan darah Isa Almasih yang tercurah di kayu salib menebus dosa manusia.
"Kami hamba Tuhan mengajak umat dengan hati tulus datang duduk didepan meja perjamuan kudus dan jadikan ini sebagai pengingat akan wafatnya Isa Almasih," ujarnya lagi.