Jayapura (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua-Maluku mengimbau warga masyarakat untuk segera mendaftarkan kendaraan mereka dalam program Subsidi Tepat. Sebab, tujuan utama dari program ini adalah untuk memberikan keadilan dan ketepatan dalam distribusi BBM bersubsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat kalangan tidak mampu dan miskin.

Menurut Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua-Maluku Edi Mangun, Pertamina tetap akan melayani masyarakat yang belum mendaftarkan kendaraannya dalam Program Subsidi Tepat. Namun, dia mengungkapkan bahwa akan ada kerugian bagi mereka yang tidak bertransaksi dengan menggunakan QR Code.

Warga yang sudah mendapat QR Code, dapat membeli solar bersubsidi sesuai ketentuan volume pembatasan pembelian BBM bersubsidi untuk setiap kendaraan di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.

“Kendaraan pribadi roda empat berhak mendapatkan solar bersubsidi 40 liter per hari. Kendaraan roda empat untuk angkutan barang dan umum berhak mendapat 60 liter per hari, sementara angkutan barang dan umum roda enam atau lebih maksimal 120 liter per hari,” ujarnya.

Sementara itu, untuk wilayah Kabupaten Mimika, dijatah 40 liter per hari untuk roda empat pribadi, 60 liter per hari untuk roda empat angkutan barang dan umum, sementara untuk angkutan barang dan umum roda enam atau lebih dibatasi maksimal 80 liter per hari per kendaraan.

Uji coba full cycle hanya dilakukan bagi masyarakat yang ingin mengisi BBM jenis solar atau biasa disebut biosolar dengan menggunakan kendaraan roda empat atau roda lebih dari enam.

“Warga yang belum memiliki QR Code atau belum terdaftar akan tetap dilayani saat membeli solar subsidi, namun dengan volume maksimal 20 liter per hari," kata Edi.

Lokasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang melayani sosialisasi dan pendaftaran untuk transaksi pembelian solar bersubsidi menggunakan QR Code di wilayah Kota Jayapura adalah SPBU dengan Kode Area 84.99102, 84.99107, 84.99103, dan 84.99104.

Untuk wilayah Kabupaten Jayapura dengan Kode Area SPBU 84.99301, dan 84.99302. Untuk wilayah Kabupaten Mimika, dengan Kode Area SPBU 84.99901, 84.99902, 84.99903, 84.99904, 84.99905, dan 8A.99901. 

Masyarakat juga mendapat kemudahan saat bertransaksi dengan QR Code pada saat membeli solar bersubsidi. Sebab, saat bertransaksi dengan menggunakan QR Code warga tidak wajib memakai handphone atau gadget. Sebab, QR Code dapat di-print dan dibawa ke SPBU.

Sementara, warga masyarakat yang belum memiliki QR Code dan belum mendaftarkan kendaraannya, dapat mendatangi SPBU yang telah mulai menerapkan uji coba ini.

“Namun mereka harus membawa dokumen-dokumen yang diperlukan untuk diunggah,” kata Edi. 

Warga dapat mendaftarkan kendaraan mereka lewat laman subsiditepat.mypertamina.id dengan menyiapkan dokumen yang akan diunggah melalui website itu.

Dokumen-dokumen yang perlu disiapkan adalah foto KTP, foto diri, foto STNK tampak depan dan belakang, foto kendaraan tampak keseluruhan, foto kendaraan tampak depan, berikut nomor Polisi. Sementara untuk konsumen layanan umum atau non-kendaraan perlu menyiapkan foto surat rekomendasi dan foto KIR. 

Menurut Edi Mangun, Program Subsidi Tepat ini dapat menekan penyelewengan BBM sehingga BBM bersubsidi dapat disalurkan ke masyarakat yang membutuhkan.

Melalui penerapan QR Code ini mulai terlihat perubahan pola distribusi BBM bersubsidi menjadi lebih tepat sasaran. Karena itu ia pun mengimbau warga agar tetap menjaga QR Code masing-masing dengan baik agar tidak terjadi penyelewengan. 

Meskipun demikian, Edi memastikan bahwa sistem yang terpasang di masing-masing SPBU dapat mencegah konsumen yang akan membeli BBM bersubsidi hingga berulang kali.

“Sebab, jika sudah menggunakan QR Code 1 kali sesuai kuota, maka dia tidak dapat menggunakannya lagi di SPBU yang lain,” ujarnya. 

Pewarta : Admin Portal
Editor : Hendrina Dian Kandipi
Copyright © ANTARA 2024