Biak (ANTARA) - Jumlah pengunjung objek wisata peninggalan sejarah perang Dunia II Gua Jepang Binsari, Distrik Samofa, Kabupaten Biak Numfor, Papua, mengalami peningkatan dari sebelumnya 100 orang menjadi 150 hingga 200 wisatawan/bulan.
"Setiap hari ada wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Gua Jepang Binsari mencapai 5-10 orang/hari," ujar pengelola objek wisata Gua Jepang Yusuf Rumaropen di Biak, Sabtu.
Ia mengatakan, objek wisata Gua Jepang Binsari yang menjadi saksi sejarah perang Dunia II sudah dikenal dan telah menjadi daya tarik wisatawan.
Selain itu letak lokasi objek wisata Gua Jepang yang sangat strategis, menurut Yusuf, karena berada dalam kota Biak sehingga memudahkan wisatawan untuk berkunjung.
"Sebagai pengelola tempat wisata Gua Jepang Binsari kami tetap buka melayani kunjungan wisatawan Nusantara dan turis asing," sebut Yusuf.
Disinggung fasilitas tempat wisata Gua Jepang Binsari, menurut Yusuf, sampai saat ini sudah ada toko, tempat kuliner, WC, museum, tempat parkir, tempat singgah (rumah adat Rumsran) dan sarana pendukung lainnya.
"Kami terus melengkapi berbagai fasilitas penunjang objek wisata Gua Jepang Binsari sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung," harap Yusuf.
Ia berharap, di 2024 objek wisata Gua Jepang Binsari dapat diusulkan untuk mendapat penghargaan Anugerah Desa Eisata Indonesia dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Onny Dangeubun mengakui, objek wisata Gua Jepang Binsari menjadi destinasi wisata unggulan di Biak Numfor.
"Berbagai fasilitas umum objek wisata Gua Jepang Binsari sudah dilengkapi dan optimistis pada tahun 2024 bisa masuk nominasi desa wisata Indonesia," katanya.
"Setiap hari ada wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Gua Jepang Binsari mencapai 5-10 orang/hari," ujar pengelola objek wisata Gua Jepang Yusuf Rumaropen di Biak, Sabtu.
Ia mengatakan, objek wisata Gua Jepang Binsari yang menjadi saksi sejarah perang Dunia II sudah dikenal dan telah menjadi daya tarik wisatawan.
Selain itu letak lokasi objek wisata Gua Jepang yang sangat strategis, menurut Yusuf, karena berada dalam kota Biak sehingga memudahkan wisatawan untuk berkunjung.
"Sebagai pengelola tempat wisata Gua Jepang Binsari kami tetap buka melayani kunjungan wisatawan Nusantara dan turis asing," sebut Yusuf.
Disinggung fasilitas tempat wisata Gua Jepang Binsari, menurut Yusuf, sampai saat ini sudah ada toko, tempat kuliner, WC, museum, tempat parkir, tempat singgah (rumah adat Rumsran) dan sarana pendukung lainnya.
"Kami terus melengkapi berbagai fasilitas penunjang objek wisata Gua Jepang Binsari sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung," harap Yusuf.
Ia berharap, di 2024 objek wisata Gua Jepang Binsari dapat diusulkan untuk mendapat penghargaan Anugerah Desa Eisata Indonesia dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Onny Dangeubun mengakui, objek wisata Gua Jepang Binsari menjadi destinasi wisata unggulan di Biak Numfor.
"Berbagai fasilitas umum objek wisata Gua Jepang Binsari sudah dilengkapi dan optimistis pada tahun 2024 bisa masuk nominasi desa wisata Indonesia," katanya.