Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua  mendorong setiap kampung memiliki satu lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) untuk menyiapkan generasi emas Biak Numfor yang cerdas, sehat dan pintar.

"PAUD sebagai dasar pembangunan manusia berkualitas sejak dini sehingga program satu kampung satu PAUD terus dijalankan," kata Kepala Bidang Guru Tenaga Kependidikan Disdikbud Biak Numfor Japosman Situmorang di Biak, Kamis.

Disebutkan Japosman, pendidikan PAUD di setiap kampung akan berpengaruh pada penurunan angka "drop out" kelas awal SD serta meningkatkan prestasi belajar anak.

Japosman mengatakan, PAUD berkualitas adalah alat yang paling ampuh untuk memformat kualitas manusia yang membangun secara berkelanjutan kesehatan dan kesejahteraan manusia, lingkungan, dan ekonomi juga akan mempengaruhi kualitas kehidupan.

Diakui Japosman, pembangunan PAUD di kampung meliputi pengembangan kapasitas guru dan pendidik, pengelolaan insentif guru dan pendidik.

"Serta implementasi program pemberian makanan tambahan untuk mencegah stunting, serta pembangunan sarana dan prasarana PAUD," katanya.

Apalagi pemerintah melalui Kemendikbudristek RI telah mengembangkan Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Belajar, menurut Japosman, maka keberadaan lembaga PAUD bisa berperan mencerdaskan anak-anak di berbagai kampung.

"Sangat memungkinkan dengan Kurikulum Merdeka Belajar maka guru mengembangkan pembelajaran yang berpusat pada murid, dengan mempertimbangkan karakter potensi dan keragaman peserta didik serta kondisi sekolah masing-masing," harapnya

Hal kedua reformasi kebijakan BOP PAUD, lanjut dia, telah memberikan lembaga PAUD untuk terus mengembangkan potensi diri anak-anak di lembaga PAUD.

"Disdikbud berharap pembentukan satu kampung satu PAUD di Biak Numfor menjadi perhatian pemerintah kampung setempat," harap Japosman.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Biak Numfor untuk lembaga PAUD/TK yang resmi terdaftar sebanyak 139 sekolah yang dikelola yayasan, lembaga keagamaan, organisasi wanita, perseorangan dan ormas.*

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024