Jayapura (ANTARA) - Menjelang Idul Adha 1444 H, harga cabai rawit lokal di Jayapura khususnya di Pasar Hamadi naik menjadi Rp 120.000/kg.
Fatimah, salah satu pedagang di pasar Hamadi kepada Antara, Rabu mengakui, harga cabai rawit lokal memang naik cukup tinggi karena sebelumnya sekitar Rp 100.000/kg.
Kenaikan harga cabai rawit lokal akibat persediaan terbatas sehingga dari pedagang pengumpul juga sudah mengalami kenaikan.
Akibat mahalnya cabai rawit lokal menyebabkan masyarakat banyak yang memilih membeli cabai rawit asal Makassar yang dijual dengan harga bervariasi yakni sekitar Rp 80.000-100.000/kg.
Cabai rawit asal Makassar bentuknya lebih panjang daripada cabai rawit lokal dan tidak terlalu pedas.
Selain harga cabai rawit lokal yang naik juga harga cabai padang dan cabai merah besar yang mencapai Rp 100.000/kg.
"Kami pedagang pengecer di pasar hanya menyesuaikan harga karena membeli dari pedagang pengumpul di pasar Youtefa, " jelas Fatimah.
Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri pada Disperindagkop dan UMKM Papua Baji Idrus Baka secara terpisah mengaku, saat ini cabai rawit asal Makassar membanjiri pasar di Kota Jayapura.
Cabai rawit dipasok ke Jayapura menggunakan kapal atau kargo pesawat dan biasanya dipasok saat harganya mulai naik.
"Memang benar cabai rawit banyak dijual yang berasal dari Makassar, " jelas Baju Idrus Baka.
Fatimah, salah satu pedagang di pasar Hamadi kepada Antara, Rabu mengakui, harga cabai rawit lokal memang naik cukup tinggi karena sebelumnya sekitar Rp 100.000/kg.
Kenaikan harga cabai rawit lokal akibat persediaan terbatas sehingga dari pedagang pengumpul juga sudah mengalami kenaikan.
Akibat mahalnya cabai rawit lokal menyebabkan masyarakat banyak yang memilih membeli cabai rawit asal Makassar yang dijual dengan harga bervariasi yakni sekitar Rp 80.000-100.000/kg.
Cabai rawit asal Makassar bentuknya lebih panjang daripada cabai rawit lokal dan tidak terlalu pedas.
Selain harga cabai rawit lokal yang naik juga harga cabai padang dan cabai merah besar yang mencapai Rp 100.000/kg.
"Kami pedagang pengecer di pasar hanya menyesuaikan harga karena membeli dari pedagang pengumpul di pasar Youtefa, " jelas Fatimah.
Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri pada Disperindagkop dan UMKM Papua Baji Idrus Baka secara terpisah mengaku, saat ini cabai rawit asal Makassar membanjiri pasar di Kota Jayapura.
Cabai rawit dipasok ke Jayapura menggunakan kapal atau kargo pesawat dan biasanya dipasok saat harganya mulai naik.
"Memang benar cabai rawit banyak dijual yang berasal dari Makassar, " jelas Baju Idrus Baka.