Timika (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Moses Kilangin di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, mengimbau pekerja konstruksi agar mengantisipasi curah hujan tinggi pada puncak musim hujan.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Moses Kilangin Mimika Soni Harsono di Timika, Senin, mengatakan daerah ini telah masuk pada puncak musim hujan.
"Kami mengimbau bagi para pekerja konstruksi agar selama musim penghujan ini dapat mengurangi aktivitas karena curah hujan sangat tinggi pada Juni, Juli, dan Agustus," katanya.
Menurut Soni, pada tiga bulan ini sebisa mungkin aktivitas konstruksi diperhatikan atau dipertimbangkan dengan baik, mengingat kurangnya cahaya matahari yang didapat pada tiga bulan puncak musim hujan tahun ini.
"Jika bekerja tanpa bantuan cahaya matahari maka proses keringnya konstruksi akan lama dan kurang maksimal," ujarnya.
Dia menjelaskan memang Mimika masuk sebagai daerah basah karena sepanjang tahun intensitas hujan rendah hingga sedang, tetapi tiga bulan puncak musim hujan ini merupakan saat curah hujan sangat tinggi, lama, dan sering.
"Bagi masyarakat yang sedang melakukan pembangunan konstruksi juga dapat memperhatikan dan mempertimbangkan rencana pekerjaannya pada puncak musim hujan," katanya.
Dia menambahkan bagi seluruh masyarakat agar senantiasa menjaga kesehatan dengan makan makanan bergizi dan mengkonsumsi vitamin guna menjaga kondisi kesehatan tetap prima.
"Saat puncak musim hujan seperti sekarang ini harga sayuran hijau di pasar akan mahal karena curah hujan sangat tinggi dan tanaman dapat gagal panen karena sangat basah," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG imbau pekerja kontruksi di Mimika antisipasi curah hujan tinggi
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Moses Kilangin Mimika Soni Harsono di Timika, Senin, mengatakan daerah ini telah masuk pada puncak musim hujan.
"Kami mengimbau bagi para pekerja konstruksi agar selama musim penghujan ini dapat mengurangi aktivitas karena curah hujan sangat tinggi pada Juni, Juli, dan Agustus," katanya.
Menurut Soni, pada tiga bulan ini sebisa mungkin aktivitas konstruksi diperhatikan atau dipertimbangkan dengan baik, mengingat kurangnya cahaya matahari yang didapat pada tiga bulan puncak musim hujan tahun ini.
"Jika bekerja tanpa bantuan cahaya matahari maka proses keringnya konstruksi akan lama dan kurang maksimal," ujarnya.
Dia menjelaskan memang Mimika masuk sebagai daerah basah karena sepanjang tahun intensitas hujan rendah hingga sedang, tetapi tiga bulan puncak musim hujan ini merupakan saat curah hujan sangat tinggi, lama, dan sering.
"Bagi masyarakat yang sedang melakukan pembangunan konstruksi juga dapat memperhatikan dan mempertimbangkan rencana pekerjaannya pada puncak musim hujan," katanya.
Dia menambahkan bagi seluruh masyarakat agar senantiasa menjaga kesehatan dengan makan makanan bergizi dan mengkonsumsi vitamin guna menjaga kondisi kesehatan tetap prima.
"Saat puncak musim hujan seperti sekarang ini harga sayuran hijau di pasar akan mahal karena curah hujan sangat tinggi dan tanaman dapat gagal panen karena sangat basah," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG imbau pekerja kontruksi di Mimika antisipasi curah hujan tinggi