Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan menggandeng atau merekrut sejumlah masyarakat asli Papua sebagai petugas kebersihan untuk menjaga daerah itu tetap bersih.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jayawijaya Amos Asso di Wamena, Rabu, mengatakan jumlah petugas yang ada masih kurang sehingga akan ditambah sesuai kebutuhan dan alokasi dana yang tersedia. 

“Tetapi tahun ini kita hanya mengelola Rp2 miliar sehingga untuk mengakomodasi petugas kebersihan sangat terbatas,” katanya.

Menurut Amos, dana sebesar Rp2 miliar itu bersumber dari dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua sehingga semua pekerja adalah orang asli Papua.

“Yang menangani masalah kebersihan ini adalah adalah masyarakat asli semua, khususnya ibu-ibu dan para pemuda,” katanya.

Tahun lalu dinas itu mengelola dana Rp4 miliar namun pada Tahun 2023 dana mereka mengalami pengurangan sehingga menjadi Rp2 miliar. Akibatnya penanganan kebersihan di wilayah ini belum 100 persen bisa dilakukan.

Amos Asso menjelaskan sekitar 70 persen penanganan sampah di dalam wilayah Kota Wamena bisa dilakukan menggunakan 17 armada truk, 11 kontainer bak sampah dan lima unit kendaraan roda tiga serta tenaga pekerja yang ada.

“Makanya sisa 30 persen ini kami belum bisa tangani masalah persamapahan dalam Kota Wamena  karena  ada beberapa ruas jalan yang kami belum tempatkan petugas kebersihan, sementara 70 persen sudah bisa kami tangani,” katanya.

Beberapa titik yang belum ada petugas kebersihan adalah sepanjang Jalan Patimura dari Depan Gereja Advent sampai ke atas dan hal itu akan dilengkapi pada Tahun anggaran 2024.

“Kita belum bisa mengakomodasi petugas kebersihan di wilayah itu lantaran ada pengurangan anggaran Otsus yang kami kelola untuk tahun ini,” katanya.

Pewarta : Admin Portal/Marius
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024