Jayapura (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Papua dan Papua Barat menyebutkan transaksi saham selama 2023 mulai dari Januari hingga Juni mencapai Rp1,28 triliun dengan rata-rata transaksi per bulan sebesar Rp214 miliar.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Papua dan Papua Barat Muhammad Ikhsan Hutahaean di Jayapura, Minggu, mengatakan dalam rangka mendukung pengembangan jumlah investor Pasar Modal, pihaknya bersama dengan Bursa Efek Indonesia dan perusahaan sekuritas telah menyediakan Galeri Investasi Pasar Modal yang tersedia di berbagai perguruan tinggi dan pemukiman warga.
‘’Hingga Juni 2023, terdapat 22 galeri investasi yang tersebar di berbagai daerah di Provinsi Papua, yang mana bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa atau pun masyarakat setempat guna mengetahui lebih dalam lagi mengenai pasar modal,’’ katanya.
Menurut Ikhsan, pihaknya mendorong agar Galeri Investasi Pasar Modal bisa terus ditambah dengan begitu semakin banyak masyarakat yang paham akan layanan jasa keuangan. Selain itu juga dapat mencegah terjadinya investasi bodong yang selama ini menjadi kekhawatiran masyarakat setempat.
"Kami juga akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada seluruh masyarakat Papua tentang layanan jasa keuangan sehingga dapat mengetahui produk mana saja yang dapat merugikan para nasabah nantinya," ujarnya.
Dia menjelaskan pada Juni 2023, total Single Investor Identification atau SID tercatat mencapai 49.296 rekening, tumbuh sebesar 25,89 persen dibanding tahun lalu.
“Jumlah rekening ini terdiri dari rekening Reksadana sebanyak 43.338, rekening saham sebanyak 22.597 dan rekening Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 2.390,” katanya lagi.
Dia menambahkan pertumbuhan rekening tertinggi terdapat pada reksadana yaitu 29,95 persen dibandingkan tahun 2022 posisi yang sama diikuti dengan SBN sebesar 21,20 persen yoy.