Sentani (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Jayapura, Papua, menyebut titik rawan yang akan menjadi program prioritas mereka menjelang pemilihan umum (pemilu) pada tahun depan.
Anggota Bawaslu Kabupaten Jayapura Zacharias Rumbewas di Sentani, Senin, mengatakan pihaknya akan melakukan pemetaan terhadap hal penting yang dapat terjadi menjelang maupun saat pemilu pada tanggal 14 Februari 2024.
"Kami harus mengidentifikasi titik kerawanan. Hal-hal yang tidak bisa dipungkiri adalah politik uang dan SARA ( suku, agama, ras, dan antargolongan)," kata mantan Ketua Bawaslu Kabupaten Jayapura periode lalu itu.
Menurut dia, politik SARA akan berkembang ke politik identitas. Untuk melawan hal ini, perlu dukungan semua pihak, bukan hanya bawaslu setempat.
"Apa yang menjadi target dari politik uang dan SARA adalah anak-anak muda atau pemilih pemula yang dapat dipengaruhi untuk satu kepentingan sesaat," ujarnya.
Zacharias menilai pemilih pemula ibarat kertas putih tak bernoda yang akan menjadi target politisasi menjelang pemilu mendatang.
"Mereka ini akan jadi target karena jiwanya masih labil dan belum memiliki pengalaman berpolitik praktis sehingga ini akan menjadi catatan penting bawaslu ke depan," katanya.
Pemilih pemula, kata dia, menjadi prioritas pihaknya dalam memberikan pendidikan politik yang baik dan benar dalam menghadapi pesta demokrasi serentak pada tahun 2024.
Ia mengemukakan bahwa pendidikan politik akan membawa mereka pada suatu kepastian sehingga pihaknya berharap anak-anak muda menjadi pemilih yang baik dan cerdas.
Tiga anggota Bawaslu Kabupaten Jayapura, yakni Zacharias Rumbewas, Austen E. Yakarimilena, dan Mariana Fransiska Nasadit, telah dilantik bersama 1.909 anggota bawaslu dari 514 bawaslu kabupaten/kota seluruh Indonesia periode 2023—2028 oleh Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja di Jakarta, Sabtu, 19 Agustus 2023.
Anggota Bawaslu Kabupaten Jayapura Zacharias Rumbewas di Sentani, Senin, mengatakan pihaknya akan melakukan pemetaan terhadap hal penting yang dapat terjadi menjelang maupun saat pemilu pada tanggal 14 Februari 2024.
"Kami harus mengidentifikasi titik kerawanan. Hal-hal yang tidak bisa dipungkiri adalah politik uang dan SARA ( suku, agama, ras, dan antargolongan)," kata mantan Ketua Bawaslu Kabupaten Jayapura periode lalu itu.
Menurut dia, politik SARA akan berkembang ke politik identitas. Untuk melawan hal ini, perlu dukungan semua pihak, bukan hanya bawaslu setempat.
"Apa yang menjadi target dari politik uang dan SARA adalah anak-anak muda atau pemilih pemula yang dapat dipengaruhi untuk satu kepentingan sesaat," ujarnya.
Zacharias menilai pemilih pemula ibarat kertas putih tak bernoda yang akan menjadi target politisasi menjelang pemilu mendatang.
"Mereka ini akan jadi target karena jiwanya masih labil dan belum memiliki pengalaman berpolitik praktis sehingga ini akan menjadi catatan penting bawaslu ke depan," katanya.
Pemilih pemula, kata dia, menjadi prioritas pihaknya dalam memberikan pendidikan politik yang baik dan benar dalam menghadapi pesta demokrasi serentak pada tahun 2024.
Ia mengemukakan bahwa pendidikan politik akan membawa mereka pada suatu kepastian sehingga pihaknya berharap anak-anak muda menjadi pemilih yang baik dan cerdas.
Tiga anggota Bawaslu Kabupaten Jayapura, yakni Zacharias Rumbewas, Austen E. Yakarimilena, dan Mariana Fransiska Nasadit, telah dilantik bersama 1.909 anggota bawaslu dari 514 bawaslu kabupaten/kota seluruh Indonesia periode 2023—2028 oleh Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja di Jakarta, Sabtu, 19 Agustus 2023.