Sentani (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Jayapura, Papua akan gencar melakukan sosialisasi tentang bahaya politik uang kepada pemilih pemula di wilayah setempat.

Komisioner Bawaslu Kabupaten Jayapura Zacharias Rumbewas kepada ANTARA di Sentani, Senin mengatakan titik rawan yang menjadi perhatian menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) pada 2024 adalah politik uang kepada pemuda-pemudi.

“Kita harus mengidentifikasi titik kerawanan dan hal yang tidak bisa kita pungkiri politik uang dan SARA,” kata Mantan Ketua Bawaslu Kabupaten Jayapura periode lalu itu.

Menurutnya, politik SARA akan berkembang ke politik identitas sehingga untuk melawan hal ini perlu dukungan semua pihak bukan hanya Bawaslu dan panitia pengawas (panwas).

“Apa yang menjadi target dari politik uang, SARA yakni anak-anak muda atau pemilih pemula yang dapat dipengaruhi untuk satu kepentingan sesaat,” ujarnya.

Dia menilai pemilih pemula ibarat kertas putih tak bernoda yang akan menjadi target politisasi menjelang pemilu mendatang.

“Mereka ini akan jadi target karena jiwanya masih labil dan belum memiliki pengalaman berpolitik praktik, sehingga ini akan menjadi catatan penting Bawaslu ke depan,” katanya.

Zacharias menambahkan pemilu pemula menjadi prioritas panwas dalam memberikan pendidikan politik yang baik dan benar dalam menghadapi pesta demokrasi serentak pada 2023.

“Pendidikan politik akan membawa mereka kepada suatu kepastian sehingga harapan kami ada-anak muda ini menjadi pemilih yang baik dan cerdas,” ujarnya.

Tiga komisioner Panwaslu Kabupaten Jayapura Zacharias Rumbewas, Austen E Yakarimilena dan Mariana Fransiska Nasadit telah dilantik bersama 1909 anggota Bawaslu dari 514 Bawaslu Kabupaten/Kota seluruh Indonesia periode 2023-2028 oleh Ketua Bawaslu Pusat Rahmat Bagja di Jakarta, Sabtu (19/8).

Pewarta : Yudhi Efendi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024