Jayapura (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura, Kota Jayapura, Papua memperkirakan pembangunan kembali gudang logistik rumah sakit tersebut yang terbakar pada 10 Mei 2023 membutuhkan anggaran sekitar Rp50 miliar.
Direktur Utama RSUD Abepura Daisy Urbinas di Jayapura, Kamis, mengatakan anggaran itu digunakan untuk membangun lantai satu dan memperbaiki lantai dua serta tiga gudang logistik.
"Kami harap agar nantinya ada bantuan pemerintah kepada RSUD Abepura sehingga pembangunan gedung logistik bisa segera diperbaiki," ujarnya.
Pihaknya telah diminta oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk melaporkan kebakaran gudang logistik ke Kementerian Kesehatan sehingga menjadi perhatian khusus dan mendapat bantuan dari pemerintah.
"Saat ini kami sementara menyiapkan dokumen kebakaran dan dalam waktu dekat kami akan melaporkan ke Kemenkes," katanya.
Ia mengatakan setelah kebakaran hingga saat ini pelayanan pada Instalasi Gawat Darurat (IGD) berjalan lancar meski sebagian layanan masih dilakukan dalam tenda darurat yang disiapkan di luar gedung.
"Namun bulan depan itu semua pelayanan IGD sudah dipindahkan pada gedung yang sebelumnya juga digunakan sebagai layanan IGD," ujarnya.
Dia menjelaskan progres pengerjaan gedung yang sebelumnya digunakan untuk pelayanan IGD saat ini sudah 90 persen sehingga dipastikan Oktober 2023 semua layanan sudah dipindahkan.
"Supaya tidak ada lagi pelayanan di halaman rumah sakit dengan menggunakan tenda darurat," katanya.
Direktur Utama RSUD Abepura Daisy Urbinas di Jayapura, Kamis, mengatakan anggaran itu digunakan untuk membangun lantai satu dan memperbaiki lantai dua serta tiga gudang logistik.
"Kami harap agar nantinya ada bantuan pemerintah kepada RSUD Abepura sehingga pembangunan gedung logistik bisa segera diperbaiki," ujarnya.
Pihaknya telah diminta oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk melaporkan kebakaran gudang logistik ke Kementerian Kesehatan sehingga menjadi perhatian khusus dan mendapat bantuan dari pemerintah.
"Saat ini kami sementara menyiapkan dokumen kebakaran dan dalam waktu dekat kami akan melaporkan ke Kemenkes," katanya.
Ia mengatakan setelah kebakaran hingga saat ini pelayanan pada Instalasi Gawat Darurat (IGD) berjalan lancar meski sebagian layanan masih dilakukan dalam tenda darurat yang disiapkan di luar gedung.
"Namun bulan depan itu semua pelayanan IGD sudah dipindahkan pada gedung yang sebelumnya juga digunakan sebagai layanan IGD," ujarnya.
Dia menjelaskan progres pengerjaan gedung yang sebelumnya digunakan untuk pelayanan IGD saat ini sudah 90 persen sehingga dipastikan Oktober 2023 semua layanan sudah dipindahkan.
"Supaya tidak ada lagi pelayanan di halaman rumah sakit dengan menggunakan tenda darurat," katanya.