Jayapura (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyebutkan nilai ekspor Papua pada Agustus mencapai 723,86 juta dolar AS atau naik 181,19 persen dengan mayoritas komoditas nonmigas.

"Nilai ekspor Agustus 2023 capai 723,86 juta dolar AS atau naik 181,19 persen dibandingkan bulan sebelumnya yakni 257,43 juta dolar AS," kata Kepala BPS Papua Adriana Helena Carolina di Jayapura, Kamis.

Menurut Helena, dilihat dari jenisnya kegiatan ekspor Papua pada Agustus 2023 mayoritas dari jenis non migas.

Secara year on year (Y-on-Y) nilai ekspor Papua di Agustus 2023 mencapai 723,86 juta dolar AS atau naik sebesar 31,79 persen bila dibandingkan Agustus 2022 yang senilai 549,26 juta dolar AS.

"Nilai Ekspor Papua pada Agustus 2023 lebih tinggi dari Agustus 2021 sebesar 535,94 juta dolar AS dan Agustus 2022 sebesar 549, 26 persen," ujarnya.

Dia menjelaskan selama tiga tahun tersebut nilai ekspor Papua masih didominasi oleh komoditas non migas di mana nilai ekspor bijih logam, terak dan abu pada Agustus 2023 tercatat senilai 719,66 juta dolar AS atau naik sebesar 186, 25 persen dari bulan sebelumnya yang senilai 251,41 juta dolar AS.

"Selain itu untuk ekspor kayu dan barang dari kayu pada Agustus 2023 senilai 2,84 juta US dolar dan golongan ikan, krustasea dan moluska senilai 0,16 juta dolar AS yang dikirim langsung dari Kabupaten Biak Numfor," katanya lagi.

Dia menambahkan sementara ekspor non migas lainnya pada Agustus 2023 senilai 1,19 juta dolar AS.

Dia mengatakan berdasarkan negara tujuan ekspor, pangsa ekspor Papua tertinggi pada Agustus 2023 yaitu Jepang dengan nilai ekspor senilai 153,8 juta dolar AS atau naik sebesar 21,25 persen dari total ekspor.

"Selanjutnya Korea dengan nilai ekspor sebesar 124,99 juta dolar AS dan Tiongkok senilai 121,62 juta dolar AS kemudian India 93,65 juta dolar As, Jerman 90,17 juta dolar AS serta Filipina 62,39 juta dolar AS," ujarnya lagi.

Pewarta : Ardiles Leloltery
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024