Kota Jayapura (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura, Provinsi Papua, telah memiliki tim teknis yang bekerja selama 24 jam untuk menangani permasalahan instalasi jaringan pipa air di daerah setempat.
Direktur PDAM Jayapura Entis Sutisna di Jayapura, Minggu, mengatakan permasalahan apapun yang terjadi menyangkut air timnya sudah siap menangani hal tersebut.
“Kami sangat jamin tim teknis sudah stand by atau bersiap 24 jam mengantisipasi tingkat kerawanan yang terjadi sehingga menyebabkan air tidak jalan,” katanya.
Menurut Entis, tim teknis PDAM ini sudah dibentuk lima tahun lalu atau tepatnya pada 2018/2019 untuk menjadi pemecah masalah ketika terjadi insiden pipa patah, rusak sehingga mengakibatkan air tidak mengalir di wilayah setempat.
“Ada insiden pipa patah kapan saja tim ini sudah siap untuk melakukan penanganan sehingga masyarakat yang menjadi konsumen air bersih PDAM tidak perlu khawatir tentang masalah tersedianya air,” ujarnya.
Entis menjelaskan selama dirinya menjabat sebagai Direktur PDAM Jayapura sudah tidak lagi menggunakan pihak ketiga atau perusahaan di luar PDAM untuk melakukan penanganan masalah jaringan instalasi listrik di Jayapura.
“Saya berikan kesempatan peningkatan kemampuan personel, sehingga tidak lagi menggunakan kontraktor-kontraktor untuk perbaikan instalasi jaringan pipa, tetapi menggunakan tenaga internal yang dioptimalkan,” katanya.
Dia menambahkan dengan kepercayaan tersebut, maka personel PDAM Jayapura yang masuk dalam tim teknis memiliki tanggung jawab luar biasa dalam menjaga ketersediaan air di daerah ini untuk dapat dikonsumsi masyarakat.
“Mau tengah malam pun di hutan, ketika ada permasalahan air bersih yang menyangkut dengan jaringan yang kita pasang, mereka siap melaksanakan tanggung jawab itu,” ujarnya.
Direktur PDAM Jayapura Entis Sutisna di Jayapura, Minggu, mengatakan permasalahan apapun yang terjadi menyangkut air timnya sudah siap menangani hal tersebut.
“Kami sangat jamin tim teknis sudah stand by atau bersiap 24 jam mengantisipasi tingkat kerawanan yang terjadi sehingga menyebabkan air tidak jalan,” katanya.
Menurut Entis, tim teknis PDAM ini sudah dibentuk lima tahun lalu atau tepatnya pada 2018/2019 untuk menjadi pemecah masalah ketika terjadi insiden pipa patah, rusak sehingga mengakibatkan air tidak mengalir di wilayah setempat.
“Ada insiden pipa patah kapan saja tim ini sudah siap untuk melakukan penanganan sehingga masyarakat yang menjadi konsumen air bersih PDAM tidak perlu khawatir tentang masalah tersedianya air,” ujarnya.
Entis menjelaskan selama dirinya menjabat sebagai Direktur PDAM Jayapura sudah tidak lagi menggunakan pihak ketiga atau perusahaan di luar PDAM untuk melakukan penanganan masalah jaringan instalasi listrik di Jayapura.
“Saya berikan kesempatan peningkatan kemampuan personel, sehingga tidak lagi menggunakan kontraktor-kontraktor untuk perbaikan instalasi jaringan pipa, tetapi menggunakan tenaga internal yang dioptimalkan,” katanya.
Dia menambahkan dengan kepercayaan tersebut, maka personel PDAM Jayapura yang masuk dalam tim teknis memiliki tanggung jawab luar biasa dalam menjaga ketersediaan air di daerah ini untuk dapat dikonsumsi masyarakat.
“Mau tengah malam pun di hutan, ketika ada permasalahan air bersih yang menyangkut dengan jaringan yang kita pasang, mereka siap melaksanakan tanggung jawab itu,” ujarnya.