Jayapura (ANTARA) - Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XXII Papua menyatakan situs Megalitik Tutari di Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura akan terus dilindungi dan menjaga keberadaannya tetap lestari.
"Kami memiliki kewajiban untuk menjaga karena Situs Megalitik Tutari ini bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) pemerintah daerah setempat," kata Ketua Tim Konservasi Situs Megalitik Tutari BPK XXII Papua, Saberia di Jayapura, Rabu.
Menurut Saberia, jika keberadaan situs tersebut tetap lestari maka generasi muda Papua juga bisa mengenal keunikan atau tempat bersejarah yang bernilai seni tinggi ada di daerah itu.
"Kami telah melakukan aksi pembersihan Situs Megalitik Tutari untuk memelihara dan untuk melindungi situs tersebut tidak hancur," ujarnya.
Dia menjelaskan Situs Megalitik Tutari berupa batu yang lukis, pahatan batu, jajaran batu dan batu temugelang serta menhir.
"Selain itu terdapat beberapa batu yang mempunyai gambar berbentuk kura-kura, manusia dan kadal serta bergambar geometris," katanya lagi.
Dia mengatakan dalam situs tersebut pihaknya menemukan sebanyak 63 batu yang bergambar peninggalan nenek moyang Suku Tutari.
Dia menambahkan konservasi tersebut dilakukan karena tugas pokok dan fungsi BPK Wilayah XXII Papua ialah melakukan perlindungan terhadap situs tersebut supaya budaya masyarakat setempat (Kampung Doyo Lama), Sentani tetap ada.
"Hal ini perlu perlindungan dan pelestarian sehingga Situs Megalitik Tutari ini lebih dikenal oleh banyak orang bukan hanya di Papua tetapi seluruh Tanah Air," ujarnya.
"Kami memiliki kewajiban untuk menjaga karena Situs Megalitik Tutari ini bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) pemerintah daerah setempat," kata Ketua Tim Konservasi Situs Megalitik Tutari BPK XXII Papua, Saberia di Jayapura, Rabu.
Menurut Saberia, jika keberadaan situs tersebut tetap lestari maka generasi muda Papua juga bisa mengenal keunikan atau tempat bersejarah yang bernilai seni tinggi ada di daerah itu.
"Kami telah melakukan aksi pembersihan Situs Megalitik Tutari untuk memelihara dan untuk melindungi situs tersebut tidak hancur," ujarnya.
Dia menjelaskan Situs Megalitik Tutari berupa batu yang lukis, pahatan batu, jajaran batu dan batu temugelang serta menhir.
"Selain itu terdapat beberapa batu yang mempunyai gambar berbentuk kura-kura, manusia dan kadal serta bergambar geometris," katanya lagi.
Dia mengatakan dalam situs tersebut pihaknya menemukan sebanyak 63 batu yang bergambar peninggalan nenek moyang Suku Tutari.
Dia menambahkan konservasi tersebut dilakukan karena tugas pokok dan fungsi BPK Wilayah XXII Papua ialah melakukan perlindungan terhadap situs tersebut supaya budaya masyarakat setempat (Kampung Doyo Lama), Sentani tetap ada.
"Hal ini perlu perlindungan dan pelestarian sehingga Situs Megalitik Tutari ini lebih dikenal oleh banyak orang bukan hanya di Papua tetapi seluruh Tanah Air," ujarnya.