Jayapura (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Papua menyerahkan paket bantuan penanganan stunting di 45 Posyandu yang berada di Kabupaten Supiori.
Ketua TP PKK Papua Linda Onibala dalam siaran pers yang diterima di Jayapura, Rabu, mengatakan penyerahan paket bantuan penanganan stunting itu merupakan bentuk dukungan dalam menunjang program kerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua meningkatkan kesejahteraan keluarga.
"Ini baru langkah awal setelah dilantik menjadi ketua TP PKK Papua pekan kemarin. Untuk itu kami akan terus melaksanakan kegiatan seperti ini dengan tujuannya mensejahterakan keluarga di Papua," katanya.
Bantuan penanganan stunting dari PKK Papua berupa paket perilaku hidup bersih dan sehat sebanyak 300 unit, timbangan bayi dan anak serta vitamin yang diserahkan secara simbolis bagi warga di Posyandu Yasusi, Kampung Sauyas, Distrik Supiori Timur, Rabu.
"Kami berharap paket bantuan yang diserahkan bisa memberikan banyak manfaat bagi penanganan stunting di Supiori," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya juga berharap posyandu di daerah itu memperoleh informasi lebih baik terkait pencegahan stunting dan tata cara berperilaku hidup bersih dan sehat.
"Tujuan utama dilakukannya perilaku hidup bersih dan sehat untuk memastikan kebersihan dan kesehatan tubuh guna melindungi tubuh dari serangan berbagai macam virus dan bakteri penyebab penyakit juga termasuk dalam pencegahan stunting," katanya lagi.
Kader PKK juga diminta mengajak masyarakat untuk selalu berperilaku hidup bersih dan sehat.
"Kader PKK di Supiori juga kami harapkan bisa mengajak ibu hamil, bayi dan balita untuk selalu ke posyandu agar bisa mendapat pelayanan kesehatan yang memadai," ujarnya.
Penjabat Gubernur Papua Ridwan Rumasukun mengatakan seluruh penyelenggara pemerintahan mempunyai tanggung jawab untuk mempersiapkan generasi muda Papua yang unggul.
Terkait itu, pihaknya optimis dengan adanya kolaborasi semua pihak untuk penanganan stunting maka ke depan hasilnya akan baik, yaitu anak-anak Papua akan menjadi sehat dan juga cerdas.
"Kami mengajak semua pihak untuk sama-sama mencegah stunting demi menyiapkan generasi emas Papua pada 2045," katanya.*
Ketua TP PKK Papua Linda Onibala dalam siaran pers yang diterima di Jayapura, Rabu, mengatakan penyerahan paket bantuan penanganan stunting itu merupakan bentuk dukungan dalam menunjang program kerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua meningkatkan kesejahteraan keluarga.
"Ini baru langkah awal setelah dilantik menjadi ketua TP PKK Papua pekan kemarin. Untuk itu kami akan terus melaksanakan kegiatan seperti ini dengan tujuannya mensejahterakan keluarga di Papua," katanya.
Bantuan penanganan stunting dari PKK Papua berupa paket perilaku hidup bersih dan sehat sebanyak 300 unit, timbangan bayi dan anak serta vitamin yang diserahkan secara simbolis bagi warga di Posyandu Yasusi, Kampung Sauyas, Distrik Supiori Timur, Rabu.
"Kami berharap paket bantuan yang diserahkan bisa memberikan banyak manfaat bagi penanganan stunting di Supiori," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya juga berharap posyandu di daerah itu memperoleh informasi lebih baik terkait pencegahan stunting dan tata cara berperilaku hidup bersih dan sehat.
"Tujuan utama dilakukannya perilaku hidup bersih dan sehat untuk memastikan kebersihan dan kesehatan tubuh guna melindungi tubuh dari serangan berbagai macam virus dan bakteri penyebab penyakit juga termasuk dalam pencegahan stunting," katanya lagi.
Kader PKK juga diminta mengajak masyarakat untuk selalu berperilaku hidup bersih dan sehat.
"Kader PKK di Supiori juga kami harapkan bisa mengajak ibu hamil, bayi dan balita untuk selalu ke posyandu agar bisa mendapat pelayanan kesehatan yang memadai," ujarnya.
Penjabat Gubernur Papua Ridwan Rumasukun mengatakan seluruh penyelenggara pemerintahan mempunyai tanggung jawab untuk mempersiapkan generasi muda Papua yang unggul.
Terkait itu, pihaknya optimis dengan adanya kolaborasi semua pihak untuk penanganan stunting maka ke depan hasilnya akan baik, yaitu anak-anak Papua akan menjadi sehat dan juga cerdas.
"Kami mengajak semua pihak untuk sama-sama mencegah stunting demi menyiapkan generasi emas Papua pada 2045," katanya.*