Biak (ANTARA) - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Pertanian (SMKN) Kabupaten Biak Numfor, Papua menyiapkan lahan seluas satu hektare untuk menanam keladi dan ubi-umbian mendukung program diversifikasi pangan lokal di daerah setempat.
"Siswa SMKN Pertanian Biak selama tiga bulan akan magang sambil mengerjakan penanaman pangan lokal keladi maupun ubi-umbian," ujar Kepala Sekolah SMKN 4 Pertanian Biak Leonard Makuker M.MA di Biak, Jumat, menanggapi keterlibatan sekolah membantu ketahanan pangan lokal.
Ia mengatakan, jenis tanaman pangan lokal yang bergizi dan karbohidrat seperti keladi, sagu, jagung, kacang hijau,pokem sejenis gandum dan jenis ubi-umbian, pisang rebus, petatas dan singkong sangat familiar di masyarakat Biak.
Hal ini disebabkan karena warga Biak, menurut Leonard, sudah terbiasa mengonsumsi pangan lokal seperti keladi, sagu dan ubi-umbian sebagai makanan pokok keseharian pengganti beras.
Menggencarkan menanam pangan lokal daerah, lanjut Leonard, sebagai upaya nyata dilakukan pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap beras sebagai bahan pokok dikonsumsi sehari-hari di rumah.
"Lahan di Biak Numfor sangat luas dan potensi diharapkan menjadi lumbung pangan lokal daerah di kawasan Teluk Saereri meliputi Supiori, Waropen dan Kabupaten Kepulauan Yapen," sebut Leonard.
Ia berharap, keterlibatan siswa dan SMKN 4 Pertanian Biak dalam mendukung program ketahanan pangan lokal daerah perlu juga mendapat bantuan bibit tanaman keladi dan ubi-ubian dari Dinas Pertanian Ketahanan Pangan (DPKP).
Disinggung tingkat kesuburan tanah di Biak Numfor, menurut Leonard, dari hasil penilaian di lapangan sangat bagus dan cocok dikembangkan pada beberapa kampung dan distrik.
"Kondisi tanah alam Biak Numfor merupakan anugerah terindah dari Tuhan sehingga sebagai warga Biak kita harus menjaga, merawat dan menanami lahan dengan jenis ubi-ubian," katanya.
Berdasarkan data SMKN 4 Pertanian Biak yang baru beroperasi tiga tahun hingga tahun 2023-2024 tercatat sebanyak 109 siswa.
"Siswa SMKN Pertanian Biak selama tiga bulan akan magang sambil mengerjakan penanaman pangan lokal keladi maupun ubi-umbian," ujar Kepala Sekolah SMKN 4 Pertanian Biak Leonard Makuker M.MA di Biak, Jumat, menanggapi keterlibatan sekolah membantu ketahanan pangan lokal.
Ia mengatakan, jenis tanaman pangan lokal yang bergizi dan karbohidrat seperti keladi, sagu, jagung, kacang hijau,pokem sejenis gandum dan jenis ubi-umbian, pisang rebus, petatas dan singkong sangat familiar di masyarakat Biak.
Hal ini disebabkan karena warga Biak, menurut Leonard, sudah terbiasa mengonsumsi pangan lokal seperti keladi, sagu dan ubi-umbian sebagai makanan pokok keseharian pengganti beras.
Menggencarkan menanam pangan lokal daerah, lanjut Leonard, sebagai upaya nyata dilakukan pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap beras sebagai bahan pokok dikonsumsi sehari-hari di rumah.
"Lahan di Biak Numfor sangat luas dan potensi diharapkan menjadi lumbung pangan lokal daerah di kawasan Teluk Saereri meliputi Supiori, Waropen dan Kabupaten Kepulauan Yapen," sebut Leonard.
Ia berharap, keterlibatan siswa dan SMKN 4 Pertanian Biak dalam mendukung program ketahanan pangan lokal daerah perlu juga mendapat bantuan bibit tanaman keladi dan ubi-ubian dari Dinas Pertanian Ketahanan Pangan (DPKP).
Disinggung tingkat kesuburan tanah di Biak Numfor, menurut Leonard, dari hasil penilaian di lapangan sangat bagus dan cocok dikembangkan pada beberapa kampung dan distrik.
"Kondisi tanah alam Biak Numfor merupakan anugerah terindah dari Tuhan sehingga sebagai warga Biak kita harus menjaga, merawat dan menanami lahan dengan jenis ubi-ubian," katanya.
Berdasarkan data SMKN 4 Pertanian Biak yang baru beroperasi tiga tahun hingga tahun 2023-2024 tercatat sebanyak 109 siswa.