Jayapura (ANTARA) - Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) Papua mengajak peserta dalam Konferensi Analisis Papua Strategis (APS) II untuk memperkuat sinergi dalam pembangunan di daerah itu menuju Papua sehat, cerdas, produktif dan mandiri yang maju.
"Kami juga mengajak peserta konferensi untuk memadukan cara pandang, masukkan dan pemikiran sehingga membangun suatu kolaborasi yang kuat untuk terus menyempurnakan, mempercepat dan memperkuat pembangunan di Papua," kata Ketua BP3OKP Papua Alberth Yoku dalam siaran pers yang diterima Antara di Jayapura, Rabu.
Menurut Alberth, Konferensi ke-2 Analisis Papua Strategis yang mengusung tema "Papua Development Strategi" itu dihadiri kementerian dan lembaga yang telah berlangsung di Sentani, Kabupaten Jayapura pada Jumat, 13 Oktober 2023.
"Dengan tema ini diharapkan agar semua peserta bisa menyamakan persepsi guna mempercepat pembangunan di Papua menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Hubungan Antar Lembaga Mayjen TNI Mar (Purn) Buyung Lalana mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi sekaligus merasa bangga dengan kehadiran putra-putri Papua dari seluruh dunia yang tersebar sampai 16 negara dan nusantara yang hadir melalui wadah komunitas besar seperti Analisis Papua Strategi (APS).
"APS ini terus memberikan inovasi, masukan dan model baru percepatan pembangunan Papua dengan menyelenggarakan konferensi yang ke dua," katanya.
Dia menjelaskan, perhatian yang diberikan kepada Papua sangat serius dengan lahirnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Papua dan Papua Barat.
"Percepatan pembangunan tidak boleh terlepas dari akar rumput orang Papua sehingga harus terus dibutuhkan gerak cepat dan kolaborasi serta sinergi antar semua pemangku kepentingan yang ada," ujarnya.
Sementara itu, Guru Besar Universitas Gajah Mada sekaligus Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Ekonomi dan Investasi Transportasi Prof Wihana Kirana Jaya, M.Soc, Ph.D, mengatakan sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo bahwa pembangunan diprioritaskan mulai dari daerah pinggiran terutama wilayah Papua dan Papua Barat di kawasan timur Indonesia.
"Berbagai ketimpangan pembangunan di kawasan atau wilayah timur Indonesia harus diberikan suatu solusi dan penyelesaiannya dengan peluang investasi, transportasi dan bussines shipping," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BP3OKP ajak peserta konferensi perkuat sinergi dalam membangun Papua
"Kami juga mengajak peserta konferensi untuk memadukan cara pandang, masukkan dan pemikiran sehingga membangun suatu kolaborasi yang kuat untuk terus menyempurnakan, mempercepat dan memperkuat pembangunan di Papua," kata Ketua BP3OKP Papua Alberth Yoku dalam siaran pers yang diterima Antara di Jayapura, Rabu.
Menurut Alberth, Konferensi ke-2 Analisis Papua Strategis yang mengusung tema "Papua Development Strategi" itu dihadiri kementerian dan lembaga yang telah berlangsung di Sentani, Kabupaten Jayapura pada Jumat, 13 Oktober 2023.
"Dengan tema ini diharapkan agar semua peserta bisa menyamakan persepsi guna mempercepat pembangunan di Papua menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Hubungan Antar Lembaga Mayjen TNI Mar (Purn) Buyung Lalana mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi sekaligus merasa bangga dengan kehadiran putra-putri Papua dari seluruh dunia yang tersebar sampai 16 negara dan nusantara yang hadir melalui wadah komunitas besar seperti Analisis Papua Strategi (APS).
"APS ini terus memberikan inovasi, masukan dan model baru percepatan pembangunan Papua dengan menyelenggarakan konferensi yang ke dua," katanya.
Dia menjelaskan, perhatian yang diberikan kepada Papua sangat serius dengan lahirnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Papua dan Papua Barat.
"Percepatan pembangunan tidak boleh terlepas dari akar rumput orang Papua sehingga harus terus dibutuhkan gerak cepat dan kolaborasi serta sinergi antar semua pemangku kepentingan yang ada," ujarnya.
Sementara itu, Guru Besar Universitas Gajah Mada sekaligus Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Ekonomi dan Investasi Transportasi Prof Wihana Kirana Jaya, M.Soc, Ph.D, mengatakan sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo bahwa pembangunan diprioritaskan mulai dari daerah pinggiran terutama wilayah Papua dan Papua Barat di kawasan timur Indonesia.
"Berbagai ketimpangan pembangunan di kawasan atau wilayah timur Indonesia harus diberikan suatu solusi dan penyelesaiannya dengan peluang investasi, transportasi dan bussines shipping," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BP3OKP ajak peserta konferensi perkuat sinergi dalam membangun Papua