Jayapura (ANTARA) -
Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Wilayah Papua dan Papua Barat menyebutkan program pasar murah merupakan salah satu upaya dalam mengendalikan dan mencegah inflasi di Bumi Cenderawasih.
Kepala Bulog Papua Ahmad Mustari di Jayapura, Selasa, mengatakan program ini dilakukan guna mengantisipasi kekosongan beras di pasar sehingga kegiatan pasar murah digelar setiap hari.
"Saya telah mengimbau kef seluruh kantor Bulog yang tersebar di wilayah Tanah Papua agar menggelar pasar murah pada halaman kantor," katanya.
Menurut Ahmad, apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru 2025 bakal lebih intens dan selain Bulog pihak juga berkolaborasi bersama instansi terkait dalam menggelar pasar murah juga.
"Kami siap dalam ketersediaan stok, sehingga berapapun yang diminta Bulog siap penuhi,"ujarnya.
Ia menjelaskan saat ini stok beras Bulog di gudang Papua kurang lebih 23.000 ton sehingga lebih cukup lebih aman selain itu juga pihaknya mendatangkan beras dari luar Papua sekitar 16.000 ton.
"Selain beras, bahan pangan lainnya seperti gula, tepung, minyak goreng dan lainnya stok tersedia oleh sebab itu masyarakat tidak perlu khawatir terkait dengan ketersediaan SPHP tersebut," katanya.
Ia menambahkan selain pasar murah pihaknya rutin melakukan pemantauan pada pasar tradisional terkait permainan harga.
"Harga beras SPHP tidak ada kenaikan masih sama yakni Rp13 ribu begitu juga dengan bahan pokok lainnya," ujarnya.
Sebelumnya, Perum Bulog Wilayah Papua dan Papua Barat mendapatkan penghargaan dari Bank Indonesia Provinsi Papua karena telah berkontribusi dalam mendukung pengendalian inflasi di Bumi Cenderawasih, bertempat di Kota Jayapura, Papua, Selasa (3/12).