Sentani (ANTARA) - Sekolah Adat Negeri Papua menggelar bimbingan teknis (Bimtek) Penguatan Bahasa Ibu kepada 80 guru di Sentani, Kabupaten Jayapura.
Direktur Sekolah Adat Negeri Papua Origenes Monim saat dihubungi dari Jayapura, Rabu mengatakan kegiatan ini diikuti oleh 80 guru dari tingkatan SD-SMA/SMK sederajat di wilayah adat Buyakha atau Sentani.
“Kami ajarkan kepada guru-guru bagaimana mengajar dengan menggunakan modul muatan lokal bahasa ibu di sekolah mereka,” katanya.
Menurut Origenes, kegiatan ini Sekolah Adat Negeri Papua bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura.
“Guru yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 80 orang sehingga kami bagi dalam dua tahapan di mana gelombang pertama 24-25 Oktober (40 orang), dan berikutnya 26-27 Oktober 2023 (40 orang),” ujarnya.
Origenes menjelaskan bahan ajar diberikan di antaranya penyusunan struktur Silabus dan RPP, kilas balik pengembangan pendidikan adat di Papua dan sejarah mengenai orang Sentani mengenal pendidikan.
“Bahasa ibu diberikan kepada siswa disesuaikan dengan daerah adat, dan sementara yang berjalan saat ini masih di wilayah adat Buyakha (Sentani),” katanya.
Dia menambahkan ke depan Sekolah Adat Negeri Papua bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura akan memberikan pelajaran muatan lokal di semua sekolah daerah setempat disesuaikan dengan wilayah adat di mana sekolah itu berdiri.
Direktur Sekolah Adat Negeri Papua Origenes Monim saat dihubungi dari Jayapura, Rabu mengatakan kegiatan ini diikuti oleh 80 guru dari tingkatan SD-SMA/SMK sederajat di wilayah adat Buyakha atau Sentani.
“Kami ajarkan kepada guru-guru bagaimana mengajar dengan menggunakan modul muatan lokal bahasa ibu di sekolah mereka,” katanya.
Menurut Origenes, kegiatan ini Sekolah Adat Negeri Papua bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura.
“Guru yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 80 orang sehingga kami bagi dalam dua tahapan di mana gelombang pertama 24-25 Oktober (40 orang), dan berikutnya 26-27 Oktober 2023 (40 orang),” ujarnya.
Origenes menjelaskan bahan ajar diberikan di antaranya penyusunan struktur Silabus dan RPP, kilas balik pengembangan pendidikan adat di Papua dan sejarah mengenai orang Sentani mengenal pendidikan.
“Bahasa ibu diberikan kepada siswa disesuaikan dengan daerah adat, dan sementara yang berjalan saat ini masih di wilayah adat Buyakha (Sentani),” katanya.
Dia menambahkan ke depan Sekolah Adat Negeri Papua bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura akan memberikan pelajaran muatan lokal di semua sekolah daerah setempat disesuaikan dengan wilayah adat di mana sekolah itu berdiri.