Timika (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nabire, Provinsi Papua Tengah menyerahkan bantuan sosial (bansos) bagi korban kebakaran di Kompleks Kelapa Dua Kalibobo..
Bupati Nabire Mesak Magai melalui rilis di Timika, Kamis, mengatakan pemerintah meninjau langsung lokasi kebakaran dan menyerahkan bantuan bahan makanan berupa beras dan mi instan.
"Saya didampingi Wakil Bupati, Sekda, Asisten 1 dan Kepala Dinas Sosial kami meninjau langsung lokasi kebakaran untuk melihat korban serta menyerahkan bantuan," katanya.
Menurut Mesak, pemerintah turut prihatin atas bencana yang menimpa masyarakat, dan mengimbau agar dapat mengantisipasi dan meminimalisir potensi kebakaran tidak terulang kembali.
"Untuk mobil pemadam kebakaran sudah kami anggarkan di 2023 ini, harapan kami semoga dapat terealisasi pada 2023," ujarnya.
Dia menjelaskan melihat kembali kondisi Nabire saat bencana gempa bumi, masyarakat di imbau untuk membangun rumah semi permanen, sebagian tembok batu dan sebagian lagi menggunakan kayu.
"Ternyata risiko kebakaran lebih tinggi terjadi pada rumah kayu, sehingga ini menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat di Kabupaten Nabire," katanya lagi.
Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Nabire, Burhanuddin Pawenari menambahkan dirinya mewakili korban kebakaran menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kunjungan pemerintah ke lokasi tersebut.
"Terima kasih Bapak Bupati Nabire dan jajaran pemerintah sudah mengunjungi kami dan memberikan bantuan, ini sangat bermanfaat bagi kami sekalian," katanya.
Bupati Nabire Mesak Magai melalui rilis di Timika, Kamis, mengatakan pemerintah meninjau langsung lokasi kebakaran dan menyerahkan bantuan bahan makanan berupa beras dan mi instan.
"Saya didampingi Wakil Bupati, Sekda, Asisten 1 dan Kepala Dinas Sosial kami meninjau langsung lokasi kebakaran untuk melihat korban serta menyerahkan bantuan," katanya.
Menurut Mesak, pemerintah turut prihatin atas bencana yang menimpa masyarakat, dan mengimbau agar dapat mengantisipasi dan meminimalisir potensi kebakaran tidak terulang kembali.
"Untuk mobil pemadam kebakaran sudah kami anggarkan di 2023 ini, harapan kami semoga dapat terealisasi pada 2023," ujarnya.
Dia menjelaskan melihat kembali kondisi Nabire saat bencana gempa bumi, masyarakat di imbau untuk membangun rumah semi permanen, sebagian tembok batu dan sebagian lagi menggunakan kayu.
"Ternyata risiko kebakaran lebih tinggi terjadi pada rumah kayu, sehingga ini menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat di Kabupaten Nabire," katanya lagi.
Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Nabire, Burhanuddin Pawenari menambahkan dirinya mewakili korban kebakaran menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kunjungan pemerintah ke lokasi tersebut.
"Terima kasih Bapak Bupati Nabire dan jajaran pemerintah sudah mengunjungi kami dan memberikan bantuan, ini sangat bermanfaat bagi kami sekalian," katanya.