Jayapura (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Pertanian dan Pangan setempat kembali menggalakkan penanaman cabai di perkarangan rumah sebagai upaya menekan laju inflasi di Bumi Cenderawasih.
 
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Papua Samuel Siriwa di Jayapura, Jumat, mengatakan menggalakkan kembali penanaman cabai tersebut dikarenakan kenaikan harga cabai di pasar akhir-akhir ini yang berpotensi menyebabkan inflasi.
 
“Berdasarkan petugas di lapangan harga cabai kini mencapai Rp150 ribu per kilo, di mana sebelumnya Rp 80 ribu per kilo,” katanya.
 
Menurut Siriwa untuk itu pihaknya bersama Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Papua serta kelompok tani binaan melakukan penanaman cabai Kampung Intaimilyan Arso IX Distrik Skanto Kabupaten Keerom dengan luas lokasi 10 hektare.
 
“Penanaman tersebut juga merupakan arahan langsung oleh Penjabat Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun, untuk mendorong semua pemangku kepentingan bersama menjaga stabilitas ekonomi dan inflasi di Provinsi Papua,” ujarnya.
 
Dia menjelaskan TP PKK Provinsi Papua sebagai mitra strategis Pemerintah di mana sebagai wadah perkumpulan para ibu rumah tangga sehingga sangat mengetahui dan paham pergerakan harga.
 
“Jika para ibu digerakkan bersama pemerintah untuk akan menjaga stabilitas ekonomi tentunya dengan begitu inflasi Papua bisa terjaga,” katanya lagi.
 
Dia menambahkan pihaknya juga menyediakan bibit cabai sebanyak 1.000 koker yang siap diserahkan kepada masyarakat maupun petani .
 
“Kami harap harga cabai tidak mengalami kenaikan lagi terutama menjelang hari besar keagamaan,” ujarnya lagi.

 

Pewarta : Qadri Pratiwi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024