Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua mengimbau warga daerah itu untuk tidak membuang sampah di sungai guna mencegah potensi banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura Jan Willem Rumere di Jayapura, Minggu, mengatakan saat ini dalam kalender BMKG masuk dalam cuaca ekstrem.

“Kesadaran masyarakat perlu untuk ditingkatkan dengan tidak membuang sampah di sungai, karena bisa membuat air meluap ke pemukiman warga,” katanya.

Menurut Jan, kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan masih sangat kurang, khususnya di sungai yang mengalir dari Cagar Alam Pegunungan Cycloop di wilayah perkotaan.

“Masyarakat jangan menganggap sepele mengenai sampah di sungai, karena jalannya air bisa terhalang dengan sampah. Ini juga menjadi catatan dinas terkait (Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan) untuk memperhatikan hal ini,” ujarnya.

Dia mengatakan BMKG memonitor perkembangan kondisi cuaca dan iklim di seluruh wilayah Indonesia yang saat ini menunjukkan adanya signifikansi dinamika atmosfer yang dapat berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia.

“Papua juga masuk dalam intensitas curah hujan tinggi, sehingga warga di Kabupaten Jayapura untuk meningkatkan kewaspadaan dalam mencegah musibah kembali terjadi,” katanya.

Dia menambahkan sesuai data BMKG, cuaca ekstrem dibagi dalam dua periode, pertama 15-27 November 2023, Papua masuk bersama 32 provinsi di Indonesia yang mengalami cuaca ekstrem.

Kemudian, periode kedua pada 28 November hingga 1 Desember 2023, Papua kembali masuk dalam cuaca ekstrem bersama 15 provinsi di Indonesia.

“Kami sebagai pemerintah berkewajiban mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan, karena cuaca di Papua tidak bisa diprediksi,” ujarnya.

Pewarta : Yudhi Efendi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024