Biak (ANTARA) - Bupati Biak Numfor, Papua Herry Ario Naap menyambut baik rencana kelompok Universitas Pelita Harapan (UPH) menghadirkan Sekolah Lentera Harapan (SLH) Biak karena berperan membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia orang asli Papua.
"Pendidikan adalah kunci dalam pembangunan manusia. Kami mendukung penuh hadirnya SLH Biak pada Juli 2024 untuk memperkaya dinamika perkembangan pendidikan bagi masyarakat Biak Numfor," ujar Bupati Herry Ario Naap dalam keterangan tertulis kelompok UPH yang diterima di Biak, Senin.
Bupati Herry mengatakan, kehadiran SLH Biak akan memberi pemberdayaan lanjutan bagi siswa Biak di perguruan tinggi.
Disebutkan pihak Yayasan UPH berharap hadirnya SLH Biak mampu memberikan sumbangsih terobosan terhadap sistem pendidikan di Kabupaten Biak Numfor dengan konsep critical dan creative thinking atau kemampuan berpikir kreatif dan kritis pengembangan manusia yang utuh berbasis iman.
Pembangunan fisik SLH Biak dimulai akhir Januari 2024 dan ditargetkan selesai pada Juni 2024, dilengkapi berbagai fasilitas terkini berlokasi di Jalan Tanjung Raya Kota Biak. SLH Biak dirancang untuk 600 siswa TK, SD, SMP dan SMA.
Tahap awal operasional SLH Biak pada bulan Juli 2024 dibuka untuk jenjang TK, SD, dan SMP dengan 150 siswa dan untuk SMA direncanakan pada 2025.
Pendiri dan Ketua Pembina Yayasan UPH Dr James Riady menyatakan kabupaten dan masyarakat Biak layak mendapatkan pendidikan nasional yang bermutu internasional dan mengembangkan manusia yang seutuhnya.
"Yang jauh melebihi dari pendidikan yang hanya
mementingkan teori kognitif hafal menghafal," ujar Riady dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA.
Ia menyebut, setiap siswa perlu disiapkan memiliki kesukaan belajar seumur hidup dan menjadi ‘life long learner’ melebihi sekedar mendapatkan diploma.
"Semoga para siswa dilatih menganalisa zaman dan berperan aktif memberikan pengaruh dan membawa pembaharuan pada Tanah Papua dan bangsa pada zamannya," ujarnya.
Sementara Rektor UPH Dr Ir Jonathan Parapak menambahkan, UPH telah mempersiapkan tenaga pendidik yang terlatih dan terbaik bagi SLH Biak untuk menyukseskan misi ini.
Kelompok Yayasan UPH hadir berperan secara nasional sejak 1993 dengan lebih 45 ribu siswa dan mahasiswa di pendidikan TK, SD, SMP, SMA hingga universitas program S1, S2, dan S3.
UPH adalah universitas komprehensif, riset dan berperan mentransformasi bangsa.
Kelompok Yayasan UPH sejak 1998 berperan dalam pendidikan dan kerja sama pelayanan kesehatan Rumah Sakit Siloam di Tanah Papua hingga saat ini mengelola 11 sekolah dalam jaringan Papua termasuk di Sentani, Mamit, Daboto, Karubaga, Danowage, Nalca, Korupun, Mokndoma, Saman, Tumdungbon dan Holuwon.
Hingga kini 400 siswa asal Papua menerima program beasiswa masuk kampus UPH Jakarta.
"Pendidikan adalah kunci dalam pembangunan manusia. Kami mendukung penuh hadirnya SLH Biak pada Juli 2024 untuk memperkaya dinamika perkembangan pendidikan bagi masyarakat Biak Numfor," ujar Bupati Herry Ario Naap dalam keterangan tertulis kelompok UPH yang diterima di Biak, Senin.
Bupati Herry mengatakan, kehadiran SLH Biak akan memberi pemberdayaan lanjutan bagi siswa Biak di perguruan tinggi.
Disebutkan pihak Yayasan UPH berharap hadirnya SLH Biak mampu memberikan sumbangsih terobosan terhadap sistem pendidikan di Kabupaten Biak Numfor dengan konsep critical dan creative thinking atau kemampuan berpikir kreatif dan kritis pengembangan manusia yang utuh berbasis iman.
Pembangunan fisik SLH Biak dimulai akhir Januari 2024 dan ditargetkan selesai pada Juni 2024, dilengkapi berbagai fasilitas terkini berlokasi di Jalan Tanjung Raya Kota Biak. SLH Biak dirancang untuk 600 siswa TK, SD, SMP dan SMA.
Tahap awal operasional SLH Biak pada bulan Juli 2024 dibuka untuk jenjang TK, SD, dan SMP dengan 150 siswa dan untuk SMA direncanakan pada 2025.
Pendiri dan Ketua Pembina Yayasan UPH Dr James Riady menyatakan kabupaten dan masyarakat Biak layak mendapatkan pendidikan nasional yang bermutu internasional dan mengembangkan manusia yang seutuhnya.
"Yang jauh melebihi dari pendidikan yang hanya
mementingkan teori kognitif hafal menghafal," ujar Riady dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA.
Ia menyebut, setiap siswa perlu disiapkan memiliki kesukaan belajar seumur hidup dan menjadi ‘life long learner’ melebihi sekedar mendapatkan diploma.
"Semoga para siswa dilatih menganalisa zaman dan berperan aktif memberikan pengaruh dan membawa pembaharuan pada Tanah Papua dan bangsa pada zamannya," ujarnya.
Sementara Rektor UPH Dr Ir Jonathan Parapak menambahkan, UPH telah mempersiapkan tenaga pendidik yang terlatih dan terbaik bagi SLH Biak untuk menyukseskan misi ini.
Kelompok Yayasan UPH hadir berperan secara nasional sejak 1993 dengan lebih 45 ribu siswa dan mahasiswa di pendidikan TK, SD, SMP, SMA hingga universitas program S1, S2, dan S3.
UPH adalah universitas komprehensif, riset dan berperan mentransformasi bangsa.
Kelompok Yayasan UPH sejak 1998 berperan dalam pendidikan dan kerja sama pelayanan kesehatan Rumah Sakit Siloam di Tanah Papua hingga saat ini mengelola 11 sekolah dalam jaringan Papua termasuk di Sentani, Mamit, Daboto, Karubaga, Danowage, Nalca, Korupun, Mokndoma, Saman, Tumdungbon dan Holuwon.
Hingga kini 400 siswa asal Papua menerima program beasiswa masuk kampus UPH Jakarta.