Jayapura (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) setempat terus memperkuat koordinasi guna menjaga stabilitas harga pada 2024 yang mana akan memasuki pesta demokrasi serta menjelang bulan puasa.
 
Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Setda Papua Suzana Wanggai di Papua, Rabu, mengatakan berdasarkan hasil rapat bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Provinsi Papua berada di peringkat kedua dalam mempertahankan inflasi selama Desember 2023.
 
“Berdasarkan hasil penyampaian Mendagri Provinsi Papua berada di posisi kedua dengan angka 1,63 persen,” katanya.
 
Menurut Suzana, capaian tersebut merupakan kerja bersama seluruh TPID Provinsi Papua yang bersama-sama mengawal dan menjaga stabilitas harga di momen Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
 
“Namun dengan capaian tersebut janganlah berpuas diri mari mempertahankan angka tersebut apalagi akan memasuki pesta demokrasi serta menjelang bulan puasa,”ujarnya.
 
Dia menjelaskan untuk itu pihaknya akan terus melakukan sidak guna mencegah terjadinya lonjakan harga menjelang momen pesta demokrasi.
 
“Kami akan terus lakukan memantau perkembangan harga, sidak serta meningkatkan koordinasi dengan kabupaten maupun provinsi lainnya,” katanya.
 
Dia menambahkan pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan penanaman cabai rawit karena salah satu penyumbang inflasi di Provinsi Papua.
 
“Secara nasional yang penyumbang inflasi yakni beras namun kami di Papua cabai rawit di mana harga terakhir saat Natal 2023 mencapai Rp 150 per kilo,” ujarnya lagi.

Pewarta : Qadri Pratiwi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024