Jayapura (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jayapura, Papua, berharap 14 kampung di daerah itu bisa melakukan kegiatan pengasapan (fogging) untuk pengendalian malaria di kota tersebut.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Jayapura Yusnita Pabeno di Jayapura, Jumat, mengatakan saat ini ada beberapa kampung seperti Kampung Holtekamp telah melakukan fogging dan Penyemprotan Residu Dalam Ruangan (IRS) sendiri setelah dilakukan pendampingan oleh dinas tersebut.
"Kami berharap ke depan semua kampung bisa meniru apa yang dilakukan oleh Kampung Holtekamp, sehingga dapat mencegah penyakit malaria," katanya.
Menurut Pabeno, setiap kampung bisa menggunakan Dana Desa yang dicairkan untuk melakukan fogging dengan didampingi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) setempat terkait pengelolaan anggaran.
"Jadi nantinya obat kami berikan kemudian dilakukan pendampingan dan kami sampaikan data kasus malaria sehingga masyarakat kampung bisa tahu kemudian melakukan IRS dan fogging," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya juga rutin memberikan obat larva bagi warga yang tinggal di tempat yang terdapat telaga atau airnya tidak mengalir.
"Ke depan diharapkan kolaborasi bersama antara pemerintah daerah dan masyarakat, khususnya di kampung, terus ditingkatkan guna mencegah kasus malaria," katanya.
Dia menambahkan saat ini Dinkes Kota Jayapura saat ini memiliki sebanyak 224 kader malaria yang tersebar di 14 puskesmas untuk menjaring masyarakat guna diperiksa terkait penyakit malaria.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Jayapura Yusnita Pabeno di Jayapura, Jumat, mengatakan saat ini ada beberapa kampung seperti Kampung Holtekamp telah melakukan fogging dan Penyemprotan Residu Dalam Ruangan (IRS) sendiri setelah dilakukan pendampingan oleh dinas tersebut.
"Kami berharap ke depan semua kampung bisa meniru apa yang dilakukan oleh Kampung Holtekamp, sehingga dapat mencegah penyakit malaria," katanya.
Menurut Pabeno, setiap kampung bisa menggunakan Dana Desa yang dicairkan untuk melakukan fogging dengan didampingi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) setempat terkait pengelolaan anggaran.
"Jadi nantinya obat kami berikan kemudian dilakukan pendampingan dan kami sampaikan data kasus malaria sehingga masyarakat kampung bisa tahu kemudian melakukan IRS dan fogging," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya juga rutin memberikan obat larva bagi warga yang tinggal di tempat yang terdapat telaga atau airnya tidak mengalir.
"Ke depan diharapkan kolaborasi bersama antara pemerintah daerah dan masyarakat, khususnya di kampung, terus ditingkatkan guna mencegah kasus malaria," katanya.
Dia menambahkan saat ini Dinkes Kota Jayapura saat ini memiliki sebanyak 224 kader malaria yang tersebar di 14 puskesmas untuk menjaring masyarakat guna diperiksa terkait penyakit malaria.