Jayapura (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Jayapura, Papua fokus mengembangkan komoditas jagung yang merupakan dari program pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) berbentuk bantuan benih.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Jayapura Jean Rollo di Jayapura, Jumat, mengatakan ada dua lokasi yang menjadi sentra pengembangan komoditas jagung yakni di Distrik Abepura dan Distrik Muara Tami.
"Pengembangan komoditas jagung sangat diperlukan guna pemenuhan pakan ternak karena selama ini hampir 80 persen pakan ternak didatangkan dari luar daerah," katanya.
Menurut Rollo, komoditas jagung menjadi salah satu agenda prioritas untuk dikembangkan pada 2024 sehingga harga jual jagung sesuai kebutuhan warga dengan demikian maka masyarakat juga berani untuk memproduksi pakan ternak sendiri.
"Di Kota Jayapura hingga kini memang belum bisa memproduksi pakan ternak karena jika kami menggabungkan materiil penyusun pakan ternak itu harga produksi sangat mahal sehingga biaya per kilogram jauh lebih besar dari biaya pengiriman pakan ternak ke Jayapura," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya berharap jika pengembangan komoditas jagung ini berjalan baik maka diharapkan ada masyarakat yang berani untuk memproduksi sendiri pakan ternak sebab itu akan sangat menguntungkan.
Dia menambahkan pada intinya sektor pertanian di Kota Jayapura terus bergerak sehingga pihaknya terus mengimbau kepada semua masyarakat di daerah itu agar manfaat lahan yang ada untuk menanam dan tidak boleh dijual.
"Tetapi juga dapat manfaatkan pekarangan rumah untuk menanam baik cabai maupun sayuran," ujarnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Jayapura Jean Rollo di Jayapura, Jumat, mengatakan ada dua lokasi yang menjadi sentra pengembangan komoditas jagung yakni di Distrik Abepura dan Distrik Muara Tami.
"Pengembangan komoditas jagung sangat diperlukan guna pemenuhan pakan ternak karena selama ini hampir 80 persen pakan ternak didatangkan dari luar daerah," katanya.
Menurut Rollo, komoditas jagung menjadi salah satu agenda prioritas untuk dikembangkan pada 2024 sehingga harga jual jagung sesuai kebutuhan warga dengan demikian maka masyarakat juga berani untuk memproduksi pakan ternak sendiri.
"Di Kota Jayapura hingga kini memang belum bisa memproduksi pakan ternak karena jika kami menggabungkan materiil penyusun pakan ternak itu harga produksi sangat mahal sehingga biaya per kilogram jauh lebih besar dari biaya pengiriman pakan ternak ke Jayapura," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya berharap jika pengembangan komoditas jagung ini berjalan baik maka diharapkan ada masyarakat yang berani untuk memproduksi sendiri pakan ternak sebab itu akan sangat menguntungkan.
Dia menambahkan pada intinya sektor pertanian di Kota Jayapura terus bergerak sehingga pihaknya terus mengimbau kepada semua masyarakat di daerah itu agar manfaat lahan yang ada untuk menanam dan tidak boleh dijual.
"Tetapi juga dapat manfaatkan pekarangan rumah untuk menanam baik cabai maupun sayuran," ujarnya.