Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tolikara, Papua Pegunungan menjalin kerja sama penerbangan bersubsidi dengan PT Eya Avitaion Indonesia untuk meningkatkan layanan transportasi udara di daerah itu.

Penjabat Bupati Tolikara Marthen Kogoya dalam siaran pers yang diterima Antara di Jayapura, Senin, mengatakan kerja sama tersebut juga untuk mempermudah konektivitas antar wilayah khususnya bagi distrik yang sulit dijangkau dengan sarana transportasi darat.

“Penerbangan perintis PT Eya Aviation Indonesia akan melayani masyarakat Tolikara khususnya untuk sejumlah distrik yang tidak bisa ditempuh dengan jalan darat seperti distrik Douw, Wari, Egiam,Wina dan Dundu," katanya.

Menurut Kogoya, penerbangan bersubsidi ini khusus untuk melayani masyarakat ekonomi lemah dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Tolikara yang golongan rendah.

Dia menjelaskan Kabupaten Tolikara memiliki wilayah yang cukup berat sehingga tidak semua distrik bisa ditempuh dalam waktu yang singkat.

"Sehingga transportasi udara bersubsidi menjadi suatu alternatif yang tepat untuk menjangkau distrik-distrik yang sulit terkoneksi dengan transportasi darat," ujarnya.

Dia menambahkan pihaknya berharap terobosan layanan transportasi udara bersubsidi melalui PT Eya Aviation dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat dan kemajuan pembangunan daerah.

"Layanan penerbangan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan pertumbuhan dan pengembangan ekonomi daerah," katanya lagi.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tolikara Ronald Panjaitan mengatakan PT Eya Aviation Indonesia yang telah melakukan penerbangan perdana langsung dilakukan usai penandatangan MoU pada Senin 29 Januari 2023 dengan rute Sentani–Karubaga.

"Dalam minggu ini kami akan mengatur rute yang akan dilalui pihak penerbangan dan kami juga akan memberikan informasi kepada warga distrik yang akan dilayani PT Eya Aviation," katanya.

Dia menambahkan tarif atau biaya tiket bersubsidi yang akan diterapkan bervariasi sesuai jarak tempuhnya berkisar Rp300 ribu hingga Rp400 ribu.

"Dan pesawat akan menetap di bandara Wamena sehingga rute penerbangan dari Wamena langsung ke distrik dan dari Karubaga ke distrik sesuaikan dengan tingkat kebutuhan masyarakat setempat," ujarnya.

PT Eya Aviation Indonesia memiliki pesawat perintis jenis Cessna Caravan 208-675 dan Home Base di Bandara Wamena Provinsi Papua Pegunungan.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tolikara-PT Eya Avitaion Indonesia kerja sama transportasi bersubsidi

Pewarta : Ardiles Leloltery
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024