Jayapura (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Jayapura, Papua, menyebut Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) untuk mengukur mutu dan meningkatkan kualitas lulusan peserta didik, khususnya Sekolah Menengah Kejuaraan (SMK).

Pengawasan Pembina SMK Disdikbud Kota Jayapura Kresencia Lesomar saat melakukan pengawasan UKKdi SMK Negeri 2 Jayapura, Selasa, mengatakan kompetensi keahlian merupakan puncak dari rangkaian pembelajaran di kelas.

"Dengan demikian peserta didik bisa mengetahui kualitasnya, sehingga bisa mempersiapkan diri masuk dalam dunia kerja di berbagai bidang yang sesuai dengan jurusan mereka," katanya.

Menurut Lesomar, pelaksanaan UKK agar sekolah bisa melihat sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diterima selama tiga tahun mengikuti proses pembelajaran.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Negeri 2 Bisnis dan Manajemen Jayapura Hilda Heryanti mengatakan peserta UKK tahun ajaran 2023-2024 berjumlah 284 orang yang tersebar pada lima program keahlian.

"Lima program keahlian itu meliputi jurusan akuntansi dan keuangan lembaga, manajemen layanan perkantoran dan layanan bisnis, pemasaran, usaha layanan pariwisata, serta teknik komputer dan jaringan telekomunikasi," katanya.

Dia menjelaskan UKK berlangsung pada 5-7 Maret 2024 dengan menghadirkan penguji dari 10 dunia usaha dan dunia industri kerja (dudika) yang telah menjalin kerja sama dengan SMK Negeri 2 Jayapura.

Ketua Panitia UKK  SMK Negeri 2 Bisnis dan Manajemen Jayapura Sukardi menambahkan 10 dudika yang dihadirkan sebagai penguji antara lain Kimia Farma, Alfamidi,  Telkom Papua, dan Himpunan Pramuwisata Indonesia Papua.

"Setelah UKK maka akan dilanjutkan dengan ujian sekolah berbasis komputer yang akan berlangsung pada 18-22 Maret 2024," katanya.

Pewarta : Ardiles Leloltery
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024