Timika (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah menangani 209 kasus demam berdarah dengue (DBD) pada periode Januari hingga Maret 2024.
Direktur RSUD Kabupaten Mimika Dr Antonius Pasulu di Timika, Sabtu, mengatakan dari 209 kasus tersebut ada satu anak meninggal dunia.
"Per hari ini terdapat empat pasien anak-anak dan satu dewasa terkena DBD yang sementara dirawat di RSUD Mimika," katanya.
Menurut Antonius, untuk total pasien yang ditangani pada Maret sebanyak 37 orang, Februari 99 pasien dan Januari 73 pasien.
"Memang ada peningkatan kasus di awal 2024 ini, dan kami berharap semoga kasus DBD ini dapat kembali menurun," ujarnya.
Dia menjelaskan sejauh ini kasus DBD di RSUD dapat ditangani dengan baik, namun apabila terjadi peningkatan maka pihaknya memiliki kendala dalam ketersediaan ruangan.
"Memang sempat kami sedikit mengalami kewalahan saat terjadi peningkatan jumlah pasien, namun sejauh ini dapat diatasi dengan baik," katanya lagi.
Dia menambahkan untuk kasus meninggal akibat DBD di 2024 yakni pada Januari terdapat satu pasien anak-anak meninggal dunia.
"Di Januari 2024 ada satu kasus pasien anak yang dibawa ke RSUD sudah dalam kondisi kritis dan akhirnya meninggal dunia," ujarnya lagi.
Direktur RSUD Kabupaten Mimika Dr Antonius Pasulu di Timika, Sabtu, mengatakan dari 209 kasus tersebut ada satu anak meninggal dunia.
"Per hari ini terdapat empat pasien anak-anak dan satu dewasa terkena DBD yang sementara dirawat di RSUD Mimika," katanya.
Menurut Antonius, untuk total pasien yang ditangani pada Maret sebanyak 37 orang, Februari 99 pasien dan Januari 73 pasien.
"Memang ada peningkatan kasus di awal 2024 ini, dan kami berharap semoga kasus DBD ini dapat kembali menurun," ujarnya.
Dia menjelaskan sejauh ini kasus DBD di RSUD dapat ditangani dengan baik, namun apabila terjadi peningkatan maka pihaknya memiliki kendala dalam ketersediaan ruangan.
"Memang sempat kami sedikit mengalami kewalahan saat terjadi peningkatan jumlah pasien, namun sejauh ini dapat diatasi dengan baik," katanya lagi.
Dia menambahkan untuk kasus meninggal akibat DBD di 2024 yakni pada Januari terdapat satu pasien anak-anak meninggal dunia.
"Di Januari 2024 ada satu kasus pasien anak yang dibawa ke RSUD sudah dalam kondisi kritis dan akhirnya meninggal dunia," ujarnya lagi.