Jayapura (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jayapura, Papua melakukan penandatangan nota kesepahaman dengan tujuh instansi, meliputi lembaga pendidikan, TNI-Polri, dan dunia perhotelan di daerah setempat mempercepat kegiatan donor darah di setiap instansi tersebut.

Ketua PMI Kota Jayapura Rustan Saru di Jayapura, Rabu, mengatakan penandatanganan nota kesepahaman tersebut juga sebagai upaya menurunkan pendonor pengganti karena pada 202-2023 terjadi penurunan donor pengganti sekitar dua hingga tiga persen.

"Itu artinya sudah ada kesadaran dari masyarakat untuk secara sukarela aktif melakukan donor darah," katanya.

Dia mengatakan setiap bulan PMI Kota Jayapura bisa mendapatkan 1.500 hingga 1800 kantong darah, sedangkan pendistribusian ke seluruh rumah sakit di daerah itu juga dilakukan setiap hari.

"Sehingga kami berharap melalui MoU (Memorandum of Understanding) tersebut ke depan dapat mempercepat donor darah di setiap instansi sehingga kebutuhan darah di PMI juga tetap terpenuhi," ujarnya.

Dia menjelaskan selama ini yang paling banyak melakukan donor darah di Kota Jayapura kalangan laki-laki sekitar 80 persen dan perempuan 20 persen.

"Sementara untuk kategori usia, pendonor yang paling banyak melakukan donor darah ialah warga yang berusia 25 hingga 46 tahun," katanya.

Selama pihaknya melaksanakan kegiatan donor darah, katanya, yang paling banyak didapat golongan darah O dengan sekitar 45-50 persen.

"Kemudian golongan darah A di antara 20-25 persen selanjutnya golongan darah B sekitar 18-20 persen dan yang sulit ialah golongan darah AB hanya lima hingga tujuh persen," ujarnya.

Sebanyak tujuh instansi yang melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan PMI setempat, yakni Sat Brimob Polda Papua, Polresta Jayapura Kota, Hotel Yasmin, Hotel Batiqa Jayapura, dan SMA Negeri 4 Jayapura.

Pewarta : Ardiles Leloltery
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024