Jayapura (ANTARA) - Ondoafi atau Kepala Suku Sosiri Boas Asa Henock menyatakan dukungan dan apresiasi atas program penerimaan 2.000 Bintara Polri di lingkungan Polda Papua.
Apalagi, kata dia, ada kuota khusus bagi anak kepala suku atau ondoafi dan penerimaan itu juga diutamakan kepada Orang Asli Papua (OAP) .
"Program ini merupakan bentuk penghormatan dari Polri terhadap para ondoafi dan kepala suku di Papua," kata Ondoafi Sosiri Boas Asa Henock di Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin.
Ia mengatakan walaupun ada kekhususan namun proses pelaksanaan perekrutan calon Bintara Polri nanti bisa dilakukan sesuai prosedur.
Jangan ada kesan, lanjutnya, rekrutmen itu dipaksakan demi memenuhi kuota khusus yang diberikan kepada kepala suku.
"Walaupun itu anak ondoafi tapi bila kondisi kesehatannya tidak mengizinkan, maka jangan dipaksakan," kata Boas Henock
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri sebelumnya mengatakan bulan April nanti Polda Papua akan membuka penerimaan bagi 2.000 Bintara yang nantinya akan ditempatkan di berbagai polres.
Penerimaan itu diutamakan bagi OAP dan anak yang lahir di Tanah Papua, sehingga nantinya diharapkan tidak ada yang minta pindah keluar, misalnya ke Pulau Jawa, Sulawesi, maupun daerah lainnya di Indonesia.
Selain itu dengan bertugasnya anak asli setempat, kata dia, maka mereka dapat lebih mudah membaur dan diterima masyarakat sehingga situasi keamanan di wilayah itu terjaga.
"Saat ini berbagai persiapan sedang dilakukan agar program tersebut terwujud," kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri.
Apalagi, kata dia, ada kuota khusus bagi anak kepala suku atau ondoafi dan penerimaan itu juga diutamakan kepada Orang Asli Papua (OAP) .
"Program ini merupakan bentuk penghormatan dari Polri terhadap para ondoafi dan kepala suku di Papua," kata Ondoafi Sosiri Boas Asa Henock di Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin.
Ia mengatakan walaupun ada kekhususan namun proses pelaksanaan perekrutan calon Bintara Polri nanti bisa dilakukan sesuai prosedur.
Jangan ada kesan, lanjutnya, rekrutmen itu dipaksakan demi memenuhi kuota khusus yang diberikan kepada kepala suku.
"Walaupun itu anak ondoafi tapi bila kondisi kesehatannya tidak mengizinkan, maka jangan dipaksakan," kata Boas Henock
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri sebelumnya mengatakan bulan April nanti Polda Papua akan membuka penerimaan bagi 2.000 Bintara yang nantinya akan ditempatkan di berbagai polres.
Penerimaan itu diutamakan bagi OAP dan anak yang lahir di Tanah Papua, sehingga nantinya diharapkan tidak ada yang minta pindah keluar, misalnya ke Pulau Jawa, Sulawesi, maupun daerah lainnya di Indonesia.
Selain itu dengan bertugasnya anak asli setempat, kata dia, maka mereka dapat lebih mudah membaur dan diterima masyarakat sehingga situasi keamanan di wilayah itu terjaga.
"Saat ini berbagai persiapan sedang dilakukan agar program tersebut terwujud," kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri.