Sentani, Papua (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Jayapura, Provinsi Papua, Triwarno Purnomo meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat untuk memantau kondisi warga di lereng gunung saat musim hujan.
Wilayah Jayapura sesuai perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan mulai intensitas ringan hingga lebat terjadi pada Kamis (2/5) pagi sampai malam hari.
Triwarno Purnomo di Sentani, Kamis, mengatakan BPBD harus tanggap mengenai situasi terkini supaya dapat mengantisipasi musibah tanah longsor dan banjir.
“Masyarakat yang tinggal di lereng gunung ketika hujan deras dari pagi hingga malam hari, sebaiknya mengungsi ke tempat lebih aman,” katanya.
Menurutnya, kondisi alam di Jayapura dan Papua pada umumnya susah untuk ditebak sehingga BPBD harus cermat mengatasi hal ini.
“Imbauan harus sering disampaikan melalui radio (RRI), media massa maupun elektronik supaya masyarakat luas dapat mengetahui informasi tentang kedaruratan,” ujarnya.
Dia menjelaskan beberapa waktu lalu terjadi banjir di rumah warga di daerah Sentani, Unurum Guay dan Lereh telah dibantu baik makanan maupun perlengkapan masak dan mandi.
“Kami mendapatkan informasi dari BPBD bahwa banjir yang terjadi akibat hujan deras telah dibantu baik itu jembatan putus telah dikerjakan maupun rumah yang kebanjiran telah difasilitasi ke tempat yang lebih aman, setelah air surut maka bisa kembali,” katanya.
Dia menambahkan Dinas Pertanahan Perumahan dan Kawasan Permukiman (DP2KP) Kabupaten Jayapura bisa membantu membangun rumah warga yang layak sehingga saat banjir tidak terdampak.
“Ondoafi (pimpinan adat) bisa melaporkan ke pemerintah untuk bantuan rumah, supaya dengan anggaran yang tersedia bisa membantu membangun rumah yang representatif bagi warga agar tidak kebanjiran,” ujarnya.
Wilayah Jayapura sesuai perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan mulai intensitas ringan hingga lebat terjadi pada Kamis (2/5) pagi sampai malam hari.
Triwarno Purnomo di Sentani, Kamis, mengatakan BPBD harus tanggap mengenai situasi terkini supaya dapat mengantisipasi musibah tanah longsor dan banjir.
“Masyarakat yang tinggal di lereng gunung ketika hujan deras dari pagi hingga malam hari, sebaiknya mengungsi ke tempat lebih aman,” katanya.
Menurutnya, kondisi alam di Jayapura dan Papua pada umumnya susah untuk ditebak sehingga BPBD harus cermat mengatasi hal ini.
“Imbauan harus sering disampaikan melalui radio (RRI), media massa maupun elektronik supaya masyarakat luas dapat mengetahui informasi tentang kedaruratan,” ujarnya.
Dia menjelaskan beberapa waktu lalu terjadi banjir di rumah warga di daerah Sentani, Unurum Guay dan Lereh telah dibantu baik makanan maupun perlengkapan masak dan mandi.
“Kami mendapatkan informasi dari BPBD bahwa banjir yang terjadi akibat hujan deras telah dibantu baik itu jembatan putus telah dikerjakan maupun rumah yang kebanjiran telah difasilitasi ke tempat yang lebih aman, setelah air surut maka bisa kembali,” katanya.
Dia menambahkan Dinas Pertanahan Perumahan dan Kawasan Permukiman (DP2KP) Kabupaten Jayapura bisa membantu membangun rumah warga yang layak sehingga saat banjir tidak terdampak.
“Ondoafi (pimpinan adat) bisa melaporkan ke pemerintah untuk bantuan rumah, supaya dengan anggaran yang tersedia bisa membantu membangun rumah yang representatif bagi warga agar tidak kebanjiran,” ujarnya.