Sentani (ANTARA) - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Jayapura, Papua, menyatakan Stadion Barnabas Youwe menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) setempat dari hasil sewa stadion yang menjadi ikon di kabupaten itu dengan PAD pada 2022 sebesar Rp100 juta, dan 2023 sebesar Rp130 juta.
Sekretaris Dispora Kabupaten Jayapura Anthonius Sesa di Sentani, Jumat, mengatakan sejak tim Persidafon Dafonsoro tidak menggunakan Stadion Barnabas Youwe maka dialihkan untuk pengunaan komersial.
“Setelah PON XX lapangan bisa digunakan secara umum oleh masyarakat tentu dengan biaya sewa sekali gunakan untuk disetor ke kas daerah sebagai PAD Dispora,” katanya.
Menurut Anthonius, biaya sewa sejak beberapa tahun terakhir tidak pernah berubah yakni Rp3 juta hingga Rp3,5 juta.
“Kami pikir biaya sewa ini termasuk murah, karena masyarakat sudah bisa menggunakan lapangan dengan kualitas rumput standar Liga 1,” ujarnya.
Dia menjelaskan lapangan Stadion Barnabas Youwe itu dirawat dengan sangat baik agar kualitas rumput tetap terjaga.
“Stadion beserta isinya masuk dalam tanggung jawab kamisehingga benar-benar diperhatikan mulai dari ruang ganti, lampu penerangan ketika bermain di malam hari termasuk lapangannya,” kata Anthonius.
Dia menambahkan Stadion Barnabas Youwe digunakan oleh Persidafon Dafonsoro untuk berlaga ketika berada di kompetisi elit di negeri ini yakni Indonesia Super League (ISL) sebelum berganti nama menjadi Liga I.
“Kami harap masyarakat yang rnenggunakkan stadion ini supaya dapat menjaganya dengan baik sehingga keberadaannya pun akan tetap terjaga sampai kapanpun,” ujar Anthonius.
Sekretaris Dispora Kabupaten Jayapura Anthonius Sesa di Sentani, Jumat, mengatakan sejak tim Persidafon Dafonsoro tidak menggunakan Stadion Barnabas Youwe maka dialihkan untuk pengunaan komersial.
“Setelah PON XX lapangan bisa digunakan secara umum oleh masyarakat tentu dengan biaya sewa sekali gunakan untuk disetor ke kas daerah sebagai PAD Dispora,” katanya.
Menurut Anthonius, biaya sewa sejak beberapa tahun terakhir tidak pernah berubah yakni Rp3 juta hingga Rp3,5 juta.
“Kami pikir biaya sewa ini termasuk murah, karena masyarakat sudah bisa menggunakan lapangan dengan kualitas rumput standar Liga 1,” ujarnya.
Dia menjelaskan lapangan Stadion Barnabas Youwe itu dirawat dengan sangat baik agar kualitas rumput tetap terjaga.
“Stadion beserta isinya masuk dalam tanggung jawab kamisehingga benar-benar diperhatikan mulai dari ruang ganti, lampu penerangan ketika bermain di malam hari termasuk lapangannya,” kata Anthonius.
Dia menambahkan Stadion Barnabas Youwe digunakan oleh Persidafon Dafonsoro untuk berlaga ketika berada di kompetisi elit di negeri ini yakni Indonesia Super League (ISL) sebelum berganti nama menjadi Liga I.
“Kami harap masyarakat yang rnenggunakkan stadion ini supaya dapat menjaganya dengan baik sehingga keberadaannya pun akan tetap terjaga sampai kapanpun,” ujar Anthonius.