Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah melalui Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik setempat menggelar seminar wawasan kebangsaan pada 300 pelajar di Kabupaten Nabire ini guna meningkatkan rasa cinta tanah air terhadap generasi anak muda.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Papua Tengah Lukas Ayomi di Jayapura, Jumat, mengatakan seminar mengangkat tema “Nasionalisme Pemuda Tentukan Masa Depan Papua” dengan membahas tiga materi yaitu cinta tanah air dan wawasan kebangsaan, kebijakan Otsus Papua dan kepemimpinan serta pengembangan diri.
“Hari ini kami melakukan seminar wawasan kebangsaan bagi 300 pelajar yang bertempat di Aula YPK Tabernake dengan melibatkan TNI-Polri dan tokoh-tokoh masyarakat,” katanya.
Menurut Lukas, kegiatan seperti ini sangat penting diberikan sejak dini agar generasi anak muda semakin cinta terhadap Tanah Air karena melalui seminar ini pihaknya berharap generasi muda di Nabire dapat menjaga persatuan dan kesatuan serta memiliki jiwa nasionalisme dalam membela negara.
“Pemerintah pusat telah memberikan kewenangan khusus untuk Papua melalui Otsus sehingga kami berharap para siswa bisa memahami manfaat hadirnya Otsus di Tanah Papua,” ujarnya.
Dia menjelaskan tujuan Otsus yakni meningkatkan taraf hidup masyarakat asli Papua, mewujudkan keadilan dan pemerataan pembangunan, penghormatan hak dasar orang asli Papua.
“Dalam Otsus ada afirmasi sehingga kami ingin para siswa memahami betul kebijakan tersebut,” katanya.
Dia menambahkan materi kepemimpinan sangat penting diberikan untuk generasi masa depan Papua karena 300 pelajar tersebut menjadi agen perubahan di Tanah Papua.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Ridwan Suat mengatakan kegiatan ini sangat penting dilaksanakan, sebab seminar dapat membentuk karakter para siswa.
“Harapan kami kegiatan terus dilaksanakan ke sekolah-sekolah lainnya karena sangat dibutuhkan oleh anak-anak di Nabire,” katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Papua Tengah beri materi kebangsaan pada 300 pelajar di Nabire