Sentani, Papua (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Jayapura, Papua, memberikan bantuan alat pertanian dan bibit jagung untuk petani mengelola lahan seluas 4,4 hektare.
Penjabat Bupati Jayapura Triwarno Purnomo di Sentani, Papua, Rabu, mengatakan bantuan alat pertanian, pupuk, dan bibit jagung itu untuk merangsang petani lebih bersemangat dalam menanam jagung.
"Jagung kering di pasaran kisaran Rp8.000 hingga Rp9.000, sehingga dengan hasil jagung yang ditanam di lahan 4,4 hektare, maka akan menekan harga jagung kering di pasaran bisa menjadi Rp6.000 atau Rp7.000 per kilogram," katanya.
Menurut dia, dengan harga jagung lebih murah di pasaran, maka akan berpengaruh kepada inflasi Provinsi Papua pada Juni 2024.
Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Mei 2024 di Provinsi Papua sebesar 2,18 persen yoy dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,75 dan tingkat inflasi bulanan (m-to-m) sebesar 0,61 persen.
"Peternak ayam, bebek, dan burung tidak akan kesulitan membeli jagung kering, karena harganya di pasaran turun akibat gerakan menanam jagung yang dilakukan saat ini," ujarnya.
Dia menjelaskan bantuan itu diberikan kepada petani yang menggarap lahan milik Lanud Silas Papare Jayapura.
"Ini merupakan bentuk kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Jayapura, petani asli Papua, dan Lanud Silas Papare dalam rangka bersama-sama mencegah kenaikan inflasi," katanya.
Dia menambahkan selain bantuan alat pertanian, pupuk, dan bibit jagung, pihaknya juga memberikan dukungan bibit padi kepada petani di Wilayah Pembangunan III seperti Distrik Nimbokrang, Namblong, Nimboran, Kemtuk, Kemtuk Gresi.
"Bantuan itu selain menekan laju kenaikan inflasi juga mendukung kesejahteraan masyarakat Papua melalui program pertanian yang dilakukan saat ini," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jayapura Suliyono memberikan apresiasi besar kepada Penjabat Bupati Jayapura yang terus mengingatkan pihaknya dan OPD lain dalam mencegah kenaikan inflasi dan mendorong masyarakat meningkatkan produksi pertaniannya.
"Beliau biasanya langsung turun cek di lapangan apa-apa yang sudah dikerjakan, sehingga kami pun bekerja profesional dalam mendukung kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Penjabat Bupati Jayapura Triwarno Purnomo di Sentani, Papua, Rabu, mengatakan bantuan alat pertanian, pupuk, dan bibit jagung itu untuk merangsang petani lebih bersemangat dalam menanam jagung.
"Jagung kering di pasaran kisaran Rp8.000 hingga Rp9.000, sehingga dengan hasil jagung yang ditanam di lahan 4,4 hektare, maka akan menekan harga jagung kering di pasaran bisa menjadi Rp6.000 atau Rp7.000 per kilogram," katanya.
Menurut dia, dengan harga jagung lebih murah di pasaran, maka akan berpengaruh kepada inflasi Provinsi Papua pada Juni 2024.
Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Mei 2024 di Provinsi Papua sebesar 2,18 persen yoy dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,75 dan tingkat inflasi bulanan (m-to-m) sebesar 0,61 persen.
"Peternak ayam, bebek, dan burung tidak akan kesulitan membeli jagung kering, karena harganya di pasaran turun akibat gerakan menanam jagung yang dilakukan saat ini," ujarnya.
Dia menjelaskan bantuan itu diberikan kepada petani yang menggarap lahan milik Lanud Silas Papare Jayapura.
"Ini merupakan bentuk kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Jayapura, petani asli Papua, dan Lanud Silas Papare dalam rangka bersama-sama mencegah kenaikan inflasi," katanya.
Dia menambahkan selain bantuan alat pertanian, pupuk, dan bibit jagung, pihaknya juga memberikan dukungan bibit padi kepada petani di Wilayah Pembangunan III seperti Distrik Nimbokrang, Namblong, Nimboran, Kemtuk, Kemtuk Gresi.
"Bantuan itu selain menekan laju kenaikan inflasi juga mendukung kesejahteraan masyarakat Papua melalui program pertanian yang dilakukan saat ini," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jayapura Suliyono memberikan apresiasi besar kepada Penjabat Bupati Jayapura yang terus mengingatkan pihaknya dan OPD lain dalam mencegah kenaikan inflasi dan mendorong masyarakat meningkatkan produksi pertaniannya.
"Beliau biasanya langsung turun cek di lapangan apa-apa yang sudah dikerjakan, sehingga kami pun bekerja profesional dalam mendukung kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat," katanya.