Sentani (ANTARA) - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Jayapura menyatakan pelatihan lisensi D cabang olahraga sepak bola bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) orang asli Papua (OAP).
Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Jayapura Anthonius Sesa di Sentani, Selasa mengatakan pelatihan lisensi D untuk menjadi pelatih diikuti 60 peserta.
"Peserta yang mengikuti pelatihan lisensi D ini pelatih-pelatih sekolah sepak bola (SSB) dan guru di Kabupaten Jayapura," katanya.
Menurut Sesa, lisensi D ini digelar untuk membantu pemuda Papua khususnya Kabupaten Jayapura memiliki kemampuan yang sesuai dengan aturan dalam mendidik generasi muda di cabang olahraga sepak bola.
"Aturan saat ini pelatih SSB itu wajib memiliki lisensi sepak bola, minimalnya lisensi D sehingga ini yang didorong supaya mereka bisa leluasa mengajar teknik dasar sepak bola di SSB maupun klub," ujarnya.
Dia menjelaskan lisensi D merupakan sertifikat kepelatihan sepak bola paling dasar yang harus dimiliki oleh setiap pelatih yang ingin mengajar teknik dan taktik dasar di sekolah sepak bola.
"Kami inginkan pelatih sepak bola tidak hanya mampu mengajar dasar sepak bola kepada generasi muda Papua yang sesuai dengan aturan tetapi juga mereka memiliki ijazah yang diakui," katanya.
Dia menambahkan peserta yang lulus dari kepelatihan lisensi D maka akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya yakni lisensi C.
"Memang untuk menjadi seorang pelatih yang andal membutuhkan proses panjang, salah satunya melalui tahapan lisensi sehingga mereka diakui secara nasional bahkan internasional," ujarnya.
Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Jayapura Anthonius Sesa di Sentani, Selasa mengatakan pelatihan lisensi D untuk menjadi pelatih diikuti 60 peserta.
"Peserta yang mengikuti pelatihan lisensi D ini pelatih-pelatih sekolah sepak bola (SSB) dan guru di Kabupaten Jayapura," katanya.
Menurut Sesa, lisensi D ini digelar untuk membantu pemuda Papua khususnya Kabupaten Jayapura memiliki kemampuan yang sesuai dengan aturan dalam mendidik generasi muda di cabang olahraga sepak bola.
"Aturan saat ini pelatih SSB itu wajib memiliki lisensi sepak bola, minimalnya lisensi D sehingga ini yang didorong supaya mereka bisa leluasa mengajar teknik dasar sepak bola di SSB maupun klub," ujarnya.
Dia menjelaskan lisensi D merupakan sertifikat kepelatihan sepak bola paling dasar yang harus dimiliki oleh setiap pelatih yang ingin mengajar teknik dan taktik dasar di sekolah sepak bola.
"Kami inginkan pelatih sepak bola tidak hanya mampu mengajar dasar sepak bola kepada generasi muda Papua yang sesuai dengan aturan tetapi juga mereka memiliki ijazah yang diakui," katanya.
Dia menambahkan peserta yang lulus dari kepelatihan lisensi D maka akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya yakni lisensi C.
"Memang untuk menjadi seorang pelatih yang andal membutuhkan proses panjang, salah satunya melalui tahapan lisensi sehingga mereka diakui secara nasional bahkan internasional," ujarnya.