Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua mengharapkan umat Islam lebih teliti memilih hewan kurban untuk keperluan Hari Raya Idul Adha 2024.
Penjabat Bupati Jayapura Triwarno Purnomo di Sentani, Sabtu, mengatakan umat Muslim sebelum membeli hewan kurban terlebih dahulu memeriksa kesehatan ternak itu supaya terjamin kelayakan untuk Hari Kurban.
"Kami tidak ingin setelah perayaan Hari Raya Kurban akan ada timbul masalah baru yang terjadi karena hewan yang dikonsumsi ternyata memiliki penyakit yang berbahaya bagi manusia," katanya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini Papua harus lebih hati-hati mengenai hewan ternak karena beberapa waktu lalu ditemukan kasus Demam Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF).
"Kami hanya khawatir kalau virus ini menyebar untuk hewan ternak lain, sehingga kewaspadaan perlu ditingkatkan oleh umat Muslim untuk menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Dia menjelaskan pengurus masjid atau panitia Hari Raya Idul Adha sebelum membeli hewan kurban harus menanyakan terlebih dahulu kepada peternak, antara lain tentang vaksinasi reguler terhadap hewan kurban sehingga kondisi kesehatan terjamin.
"Terkadang masyarakat terpancing untuk membeli hewan ternak yang harganya murah tetapi kualitas kesehatannya masih dipertanyakan, maka belilah yang benar-benar sesuai syarat," katanya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jayapura Mustofa menyambut baik imbauan Penjabat Bupati Jayapura Triwarno Purnomo kepada umat Muslim untuk lebih memperhatikan kondisi hewan ternak sebelum dibeli.
"Kami bersama dengan Dewan Masjid Indonesia (Kabupaten Jayapura) sudah mengingatkan di setiap masjid untuk lebih teliti lagi dalam membeli hewan ternak, seperti sapi maupun kambing, untuk dijadikan kurban pada perayaan Idul Adha 1445 Hijriah," ujarnya.
Penjabat Bupati Jayapura Triwarno Purnomo di Sentani, Sabtu, mengatakan umat Muslim sebelum membeli hewan kurban terlebih dahulu memeriksa kesehatan ternak itu supaya terjamin kelayakan untuk Hari Kurban.
"Kami tidak ingin setelah perayaan Hari Raya Kurban akan ada timbul masalah baru yang terjadi karena hewan yang dikonsumsi ternyata memiliki penyakit yang berbahaya bagi manusia," katanya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini Papua harus lebih hati-hati mengenai hewan ternak karena beberapa waktu lalu ditemukan kasus Demam Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF).
"Kami hanya khawatir kalau virus ini menyebar untuk hewan ternak lain, sehingga kewaspadaan perlu ditingkatkan oleh umat Muslim untuk menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Dia menjelaskan pengurus masjid atau panitia Hari Raya Idul Adha sebelum membeli hewan kurban harus menanyakan terlebih dahulu kepada peternak, antara lain tentang vaksinasi reguler terhadap hewan kurban sehingga kondisi kesehatan terjamin.
"Terkadang masyarakat terpancing untuk membeli hewan ternak yang harganya murah tetapi kualitas kesehatannya masih dipertanyakan, maka belilah yang benar-benar sesuai syarat," katanya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jayapura Mustofa menyambut baik imbauan Penjabat Bupati Jayapura Triwarno Purnomo kepada umat Muslim untuk lebih memperhatikan kondisi hewan ternak sebelum dibeli.
"Kami bersama dengan Dewan Masjid Indonesia (Kabupaten Jayapura) sudah mengingatkan di setiap masjid untuk lebih teliti lagi dalam membeli hewan ternak, seperti sapi maupun kambing, untuk dijadikan kurban pada perayaan Idul Adha 1445 Hijriah," ujarnya.