Jakarta (ANTARA) - Sahabatku Akhmad Kusaeni –kami biasa memanggilnya Oe ––telah pergi meninggalkan dunia fana selamanya, Sabtu (15 Juni 2024) sore
bertepatan satu bulan selepas ulang tahun ke-60. Innalillaahi wainnaa ilaihi raaji'uun. Pergilah Oe menemui Maha Pencipta, yang menyayangimu. Pada waktunya, kami pun ke sana.

Kabar tentang Oe –– mantan Pimred LKBN ANTARA dan pendiri Forum Pemimpin Redaksi –– muncul Jumat petang, sehari sebelum wafat di Group WhatsApp Forum Pimred Wartawan senior Timbo Siahaan menginformasikan, Oe alami serangan jantung dirawat di RS Colombia Asia, Polomas, menunggu rujukan RS Harapan Kita. Timbo, sedang di Pulau Samosir, dapat informasi tersebut dari Tanti, istri Oe.

Timbo, miliki jaringan luas, langsung hubungi dr Iwan Dakota, Dirut RS Jantung Harapan Kita, sedang ibadah haji di Makkah. Alhamdulillah, malam itu Oe dirawat RS Jantung Harapan Kita.

Upaya telah dilakukan maksimal, namun Allah SWT menentukan Sabtu siang, saya, istri, dan Rina Hermina (istri Alm Saiful Hadi Chalid) datang ke ruang ICU Harapan Kita. Kami tak bertemu. Menurut Tanti, dokter tak bolehkan pertemuan, termasuk Tanti dan Jeihan Fajar Kusaeni (JFK), putranya.

Air mata Tanti bersimbah ketika cerita kondisi Oe. Sejak masuk rumah sakit, Oe dipasang selang oxygen di mulutnya. Tekanan darah tak stabil dalam kondisi tak sadar. Pembuluh darah jantungnya pecah.

“Saya berserah diri ke Allah, InsyaAllah saya ikhlas,” kata Tanti. Air mata jatuh dari dua sudut matanya. “Beberapa hari lalu Pak Oe nyatakan telah siap ...”

Kami tak dapat berkata-kata. Setiap kali dokter menemui Tanti di ruang tunggu lantai tiga, jantung kami berdebar keras. Dan, beberapa saat setelah Adzan Ashar berkumandang, kabar itu datang: Pak Oe telah tiada.

Ya Allah, ketentuan Allah berlaku –Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami kembali.

Pekerja keras, lincah

Saya kenal Oe sejak Juni 2005, setelah Presiden SBY terbitkan Keppres saya sebagai PU/Pimpred LKBN ANTARA. Beberapa hari kemudian, lelaki tubuh kecil, lincah, dan cerdas ini saya minta jadi Wakil Pimred bersama Nanang Sunarto.

Oe pernah jadi Karo ANTARA Amerika Serikat. Tak heran, bahasa Inggris-nya sangat bagus dan rajin baca dan nulis buku. Di ANTARA, Oe seangkatan, Saiful Hadi, Rajab Ritonga, Oscar Matulloh, Irmanto Lukman, Mohammad Anthony, Aat Surya Safaat, Bambang Sunarto, dan Iswahyuni.

Mereka digodok Susdape V sembilan bulan pada 1988/1999 masa PU LKBN ANTARA Letkol Handjojo Nitimihardjo. Susdape diteruskan PU Parni Hadi, M Sobari, saya, dan berlanjut sekarang. Jebolan Susdape V sebagian besar jadi direksi. Bahkan, Saiful Hadi Chalid jadi Dirut Perum LKBN ANTARA.

Oe, generasi emas ANTARA, telah pergi. Jasanya untuk ANTARA sangat besar. Sarjana Hukum UI angkatan 1983 termasuk tim saya bentuk bahas dan perjuangkan badan hukum LKBN ANTARA jadi Perum bersama Rajab Ritonga, Saiful Hadi, dan Alit Wiraatmaja. Dua kali rapat kabinet lengkap bahas badan hukum ANTARA, semasa Presiden SBY

Selama kurun waktu 2005-2006, tim menyiapkan  draf badan hukum sesuai perintah Undang-undang No 40/1999 tentang pers. Oe lobi teman-teman di DPR, sejumlah menteri. Pada pertengahan 2007, badan hukum ANTARA selesai dan disahkan lewat Peraturan Pemerintah. Setelah itu, saya merasa tugas selesai. Saya tak bersedia jadi Dirut Perum ANTARA. Saiful, Rajab, dan Oe lanjutkan rencana besar ANTARA setelah miliki badan hukum, di antaranya wujudkan super reporter, yakni tak saja mahir nulis berita pelanggan koran, tapi trampil buat laporan audio dan video.

Setelah tak di ANTARA, Oe Pimred Majalah BUMN Track dan dosen komunikasi Tanri Abeng University.

Terakhir saya kemu Oe hari kedua Idul Fitri 1445 H (11 April 2024) di rumah Alm Saiful Hadi. Kami bahas banyak hal, termasuk reformasi penyebab jatuhnya Presiden Soeharto. Saya lihat Oe, tetap enerjik dan lebih gemuk maka pergerakannya mulai lamban. Tahun 2018, Oe operasi jantung. Sehari jelang wafat, saya dapat kabar, Oe juga idap gula dan ginjal.

Oe tak pernah keluhkan penyakitnya. Ia tetap nyatakan sehat, sampai istrinya membawa ke RS Pelni dirawat delapan hari. Setelah pulang rumah, kondisi memburuk dibawa ke RS Pulomas, kemudian Jumat malam dibawa ke RS Jantung Harapan Kita. Satu malam, Oe pergi, selamanya.

Saat milad-nya ke-60 pada 17 Mei 2024 - sebelum wafat, Oe muat foto lukisan dirinya dengan latar belakang warna kuning berpendar. Wajahnya cerah dan matanya tajam.

Oe menulis di bawah judul The Older I Get. Inilah tulisannya.

“Barokah, hari ini usiaku capai 60 tahun. Semakin aku menua, semakin aku rasa jadi manusia yang lebih baik.

Setiap kali baca tulisan Oe di FB, setiap itu pula dada saya sesak. Selamat jalan Oe, kembali ke Maha Pencipta Alam dan seisinya. Kami pun persiapkan langkah–mungkin lari atau tertatih-tatih, nunggu waktu tiba

Jakarta, 15 Juni 2024


*) Penulis adalah Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi LKBN Antara 2005-2007

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: "Semakin menua, aku merasa lebih baik..."

Pewarta : Asro Kamal Rokan *)
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024