Biak (ANTARA) - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) mengajak pelaku usaha muda orang asli Papua (OAP) untuk memanfaatkan pendampingan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) guna meningkatkan pemasaran produk ke pasar digital.
"PLUT Kabupaten Biak Numfor, satu-satunya di Papua melayani pendampingan khusus para pelaku UMKM OAP," ujar Kepala Dinas Koperasi UKM Eveline Wambrauw S.STP di Biak, Selasa.
PLUT juga menyediakan tenaga konsultan pendamping untuk pemasaran dan pengembangan produk pelaku UMKM di Biak sekitarnya.
"Layanan PLUT mempunyai posisi strategis dalam mendukung implementasi percepatan transformasi pelaku usaha dan program pembinaan pengusaha muda OAP," katanya.
Ia mengatakan, pendampingan diberikan PLUT bagi pelaku usaha OAP di antaranya pengurusan nomor izin berusaha (NIB), pemasaran produk UMKM, pendampingan kemitraan dan penyelenggaraan inkubasi bagi koperasi dan UMKM.
Kehadiran PLUT diharapkan bisa membantu menganalisis tantangan dan peluang yang dihadapi pelaku UMKM OAP di Kabupaten Biak Numfor.
"Tenaga konsultan pendamping PLUT diharapkan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi koperasi maupun UMKM di daerah ini," katanya.
Disebutkan Eveline, PLUT merupakan program pemberian pendampingan pembinaan pelaku usaha secara menyeluruh dan terintegrasi bagi para pelaku UMKM.
Hal itu sesuai keinginan Menkop Teten Masduki supaya PLUT Biak terus memberikan pendampingan bagi pelaku anak muda Papua untuk bisa berkembang dan mandiri dalam menjalankan usahanya.
Salah satu pelaku usaha OAP Leonardo berharap, PLUT dapat menjadi mitra usaha kalangan pengusaha muda putra daerah asli Papua.
"Dukungan pemerintah daerah maupun PLUT mampu meningkatkan kemampuan pelaku usaha OAP untuk dapat eksis dan mandiri," harapnya.
Dari data Dinas Koperasi disebut jumlah pelaku UMKM di Biak bertambah 5.200 lebih.
"PLUT Kabupaten Biak Numfor, satu-satunya di Papua melayani pendampingan khusus para pelaku UMKM OAP," ujar Kepala Dinas Koperasi UKM Eveline Wambrauw S.STP di Biak, Selasa.
PLUT juga menyediakan tenaga konsultan pendamping untuk pemasaran dan pengembangan produk pelaku UMKM di Biak sekitarnya.
"Layanan PLUT mempunyai posisi strategis dalam mendukung implementasi percepatan transformasi pelaku usaha dan program pembinaan pengusaha muda OAP," katanya.
Ia mengatakan, pendampingan diberikan PLUT bagi pelaku usaha OAP di antaranya pengurusan nomor izin berusaha (NIB), pemasaran produk UMKM, pendampingan kemitraan dan penyelenggaraan inkubasi bagi koperasi dan UMKM.
Kehadiran PLUT diharapkan bisa membantu menganalisis tantangan dan peluang yang dihadapi pelaku UMKM OAP di Kabupaten Biak Numfor.
"Tenaga konsultan pendamping PLUT diharapkan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi koperasi maupun UMKM di daerah ini," katanya.
Disebutkan Eveline, PLUT merupakan program pemberian pendampingan pembinaan pelaku usaha secara menyeluruh dan terintegrasi bagi para pelaku UMKM.
Hal itu sesuai keinginan Menkop Teten Masduki supaya PLUT Biak terus memberikan pendampingan bagi pelaku anak muda Papua untuk bisa berkembang dan mandiri dalam menjalankan usahanya.
Salah satu pelaku usaha OAP Leonardo berharap, PLUT dapat menjadi mitra usaha kalangan pengusaha muda putra daerah asli Papua.
"Dukungan pemerintah daerah maupun PLUT mampu meningkatkan kemampuan pelaku usaha OAP untuk dapat eksis dan mandiri," harapnya.
Dari data Dinas Koperasi disebut jumlah pelaku UMKM di Biak bertambah 5.200 lebih.