Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Biak Numfor, Papua, menyebut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 2024 membuka Program Affirmasi Pendidikan Tinggi (ADIk) bagi lulusan SMA/SMK wilayah terdepan terluar dan tertinggal (3T) Papua kuliah di berbagai universitas negeri di Indonesia.
"Program ADik pada tahun 2024 akan menjaring sebanyak 125 mahasiswa untuk kuliah di berbagai perguruan tinggi negeri seluruh Indonesia," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Biak Numfor Kamaruddin di Biak, Minggu.
Ia mengatakan Program ADIk merupakan keberpihakan pemerintah untuk membantu perguruan tinggi mencari dan menjaring calon mahasiswa dari daerah 3T.
Kamaruddin mengatakan Program ADIk sebagai upaya pemerintah untuk pemberian akses pendidikan tinggi seluas-luasnya kepada lulusan sekolah menengah atas atau bentuk lain yang ada di wilayah 3T Papua.
Ia mengatakan skema bantuan beasiswa ADIk pada tahun 2024 terdiri atas beasiswa asal wilayah Papua, Affirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) siswa asal wilayah dari daerah khusus dan siswa anak TKI.
Program ini, lanjut dia, salah satu intervensi kebijakan pendidikan pemerintah untuk memberikan kesempatan belajar mahasiswa karena keterbatasan akses keterjangkauan geografis pendidikan tinggi negeri.
Sedangkan siswa asal daerah khusus mengacu pada Permendikbud Nomor 23 Tahun 2020 tentang Penetapan Daerah Khusus dalam Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Nasional.
"Program ADIk untuk memberikan kesempatan luas bagi anak-anak berprestasi lulusan SMA/SMK untuk dapat melanjutkan pendidikan kuliah di luar Papua," katanya.
Selain Program ADIk, menurut Kamaruddin, pada 2024 Kemendikbudristek juga menyediakan beasiswa ADEM bagi lulusan SMP untuk dibiayai melanjutkan studi di SMA/SMK di Pulau Jawa.
"Untuk Biak, siswa lulusan SMP yang lulus mengikuti Program ADEM sebanyak 12 orang dengan sekolah tujuan di Pulau Jawa, salah satunya di Provinsi Banten," katanya.
"Program ADik pada tahun 2024 akan menjaring sebanyak 125 mahasiswa untuk kuliah di berbagai perguruan tinggi negeri seluruh Indonesia," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Biak Numfor Kamaruddin di Biak, Minggu.
Ia mengatakan Program ADIk merupakan keberpihakan pemerintah untuk membantu perguruan tinggi mencari dan menjaring calon mahasiswa dari daerah 3T.
Kamaruddin mengatakan Program ADIk sebagai upaya pemerintah untuk pemberian akses pendidikan tinggi seluas-luasnya kepada lulusan sekolah menengah atas atau bentuk lain yang ada di wilayah 3T Papua.
Ia mengatakan skema bantuan beasiswa ADIk pada tahun 2024 terdiri atas beasiswa asal wilayah Papua, Affirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) siswa asal wilayah dari daerah khusus dan siswa anak TKI.
Program ini, lanjut dia, salah satu intervensi kebijakan pendidikan pemerintah untuk memberikan kesempatan belajar mahasiswa karena keterbatasan akses keterjangkauan geografis pendidikan tinggi negeri.
Sedangkan siswa asal daerah khusus mengacu pada Permendikbud Nomor 23 Tahun 2020 tentang Penetapan Daerah Khusus dalam Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Nasional.
"Program ADIk untuk memberikan kesempatan luas bagi anak-anak berprestasi lulusan SMA/SMK untuk dapat melanjutkan pendidikan kuliah di luar Papua," katanya.
Selain Program ADIk, menurut Kamaruddin, pada 2024 Kemendikbudristek juga menyediakan beasiswa ADEM bagi lulusan SMP untuk dibiayai melanjutkan studi di SMA/SMK di Pulau Jawa.
"Untuk Biak, siswa lulusan SMP yang lulus mengikuti Program ADEM sebanyak 12 orang dengan sekolah tujuan di Pulau Jawa, salah satunya di Provinsi Banten," katanya.