Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Biak Numfor, Papua, berupaya meningkatkan status Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) level C naik menjadi level B pertama di Tanah Papua tahun ini.
"Untuk semua persyaratan administrasi sudah terpenuhi, ya bulan Juli 2024 sudah dilakukan survei dan diharapkan status RSUD Biak sudah naik dari C ke level B," kata Direktur RSUD Biak Ricardo R Mayor dalam keterangan di Biak, Selasa.
Ia mengakui perubahan status RSUD Biak ke level B karena tuntutan dan kebutuhan pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Bahkan pada 2024 ini, lanjut Ricardo, RSUD Biak juga disiapkan menjadi rumah sakit pendidikan kedokteran di Tanah Papua.
RSUD Biak sampai 2024, lanjutnya, telah melayani kesehatan dari kebutuhan dasar, lanjutan, hingga rawat inap pasien, untuk jenis penyakit apapun.
Ia menilai peningkatan status RSUD Biak ke level B merupakan kebutuhan dan tuntutan layanan kesehatan sekarang hingga ke depan.
"Manajemen RSUD Biak sudah menyiapkan syarat administrasi perubahan level rumah sakit ke B, sehingga kami optimistis bisa terpenuhi," katanya.
Sedangkan untuk tenaga kesehatan yang mengabdi di RSUD Biak, menurut Ricardo, sampai 2024 ini jumlahnya mencapai lebih dari 800 orang.
"Ratusan tenaga kesehatan terdiri dokter, bidan, tim medis, dan non medis, sangat mendukung RSUD Biak naik level B, menjadi rumah sakit terbaik dengan fasilitas pelayanan yang sangat lengkap dan medis," katanya.
Beberapa layanan kesehatan di rumah sakit tersebut antara lain rawat inap, gedung operasi terpadu, dan Instalasi Gawat Darurat (IGD), serta stroke. Selain itu penyakit dalam, laboratorium kateter, hyperbaric chamber, layanan bayi tabung, pusat layanan stroke, serta layanan cuci darah, hingga kesehatan ibu dan anak.
"Untuk semua persyaratan administrasi sudah terpenuhi, ya bulan Juli 2024 sudah dilakukan survei dan diharapkan status RSUD Biak sudah naik dari C ke level B," kata Direktur RSUD Biak Ricardo R Mayor dalam keterangan di Biak, Selasa.
Ia mengakui perubahan status RSUD Biak ke level B karena tuntutan dan kebutuhan pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Bahkan pada 2024 ini, lanjut Ricardo, RSUD Biak juga disiapkan menjadi rumah sakit pendidikan kedokteran di Tanah Papua.
RSUD Biak sampai 2024, lanjutnya, telah melayani kesehatan dari kebutuhan dasar, lanjutan, hingga rawat inap pasien, untuk jenis penyakit apapun.
Ia menilai peningkatan status RSUD Biak ke level B merupakan kebutuhan dan tuntutan layanan kesehatan sekarang hingga ke depan.
"Manajemen RSUD Biak sudah menyiapkan syarat administrasi perubahan level rumah sakit ke B, sehingga kami optimistis bisa terpenuhi," katanya.
Sedangkan untuk tenaga kesehatan yang mengabdi di RSUD Biak, menurut Ricardo, sampai 2024 ini jumlahnya mencapai lebih dari 800 orang.
"Ratusan tenaga kesehatan terdiri dokter, bidan, tim medis, dan non medis, sangat mendukung RSUD Biak naik level B, menjadi rumah sakit terbaik dengan fasilitas pelayanan yang sangat lengkap dan medis," katanya.
Beberapa layanan kesehatan di rumah sakit tersebut antara lain rawat inap, gedung operasi terpadu, dan Instalasi Gawat Darurat (IGD), serta stroke. Selain itu penyakit dalam, laboratorium kateter, hyperbaric chamber, layanan bayi tabung, pusat layanan stroke, serta layanan cuci darah, hingga kesehatan ibu dan anak.