Jakarta (ANTARA) - Prajurit TNI tak pernah menyerah untuk terus berusaha bebaskan pilot berkewarganegaraan Selandia Baru Philips Mehrtens yang masih disandera kelompok OPM Papua sejak Februari 2023.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar di Jakarta,Rabu mengatakan pembebasan pilot Philips tak dapat dalam waktu singkat karena ada berbagai faktor yang dipertimbangkan, termasuk dengan kondisi lapangan di Papua.
"Kami masih negosiasi," kata Kapuspen TNI Mayjen Nugraha di Jakarta.
Ketika merespons pertanyaan apakah TNI menyerah soal penculikan Kapuspen menegaskan, "Enggaklah. Enggak ada kata menyerah untuk TNI," katanya.
Pembebasan Philips, kata dia, tidak dapat dipastikan waktunya karena berbagai macam banyak pertimbangan.
"Ya waktu tak bisa tentukan ditambah dengan kondisi lapangan harus dipertimbangkan," katanya.
Kabar terakhir keberadaan Philips muncul rekaman video dan siaran tertulis dari OPM kelompok Egianus Kogoya pada April 2024 memperlihatkan kondisi Philips yang diculik landasan pacu Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan 27 Februari 2023.
Juru Bicara OPM Sebby Sembom siaran pers menyebutkan OPM bakal membebaskan Philips dalam proses negosiasi difasilitasi PBB.
Dalam pertemuan antara Wapres Ma’ruf Amin dan PM Selandia Baru Christopher Luxon pada 27 Februari 2024, keduanya sepakat pembebasan Philips gunakan pendekatan persuasif.
Ma'ruf mengatakan, pemerintah Indonesia memahami keprihatinan Selandia Baru dengan masih berlanjutnya penyanderaan Kapten Philips Mehrtens oleh OPM Papua.
"Saya ingin tegaskan pemerintah Indonesia berkomitmen upayakan pembebasan pilot Philips secepatnya. Prioritas utama keselamatan Kapten Philip Mehrtens," kata Wapres Ma'ruf bertemu PM Selandia Baru.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pilot Philips masih disandera OPM, TNI: Kami tidak menyerah
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar di Jakarta,Rabu mengatakan pembebasan pilot Philips tak dapat dalam waktu singkat karena ada berbagai faktor yang dipertimbangkan, termasuk dengan kondisi lapangan di Papua.
"Kami masih negosiasi," kata Kapuspen TNI Mayjen Nugraha di Jakarta.
Ketika merespons pertanyaan apakah TNI menyerah soal penculikan Kapuspen menegaskan, "Enggaklah. Enggak ada kata menyerah untuk TNI," katanya.
Pembebasan Philips, kata dia, tidak dapat dipastikan waktunya karena berbagai macam banyak pertimbangan.
"Ya waktu tak bisa tentukan ditambah dengan kondisi lapangan harus dipertimbangkan," katanya.
Kabar terakhir keberadaan Philips muncul rekaman video dan siaran tertulis dari OPM kelompok Egianus Kogoya pada April 2024 memperlihatkan kondisi Philips yang diculik landasan pacu Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan 27 Februari 2023.
Juru Bicara OPM Sebby Sembom siaran pers menyebutkan OPM bakal membebaskan Philips dalam proses negosiasi difasilitasi PBB.
Dalam pertemuan antara Wapres Ma’ruf Amin dan PM Selandia Baru Christopher Luxon pada 27 Februari 2024, keduanya sepakat pembebasan Philips gunakan pendekatan persuasif.
Ma'ruf mengatakan, pemerintah Indonesia memahami keprihatinan Selandia Baru dengan masih berlanjutnya penyanderaan Kapten Philips Mehrtens oleh OPM Papua.
"Saya ingin tegaskan pemerintah Indonesia berkomitmen upayakan pembebasan pilot Philips secepatnya. Prioritas utama keselamatan Kapten Philip Mehrtens," kata Wapres Ma'ruf bertemu PM Selandia Baru.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pilot Philips masih disandera OPM, TNI: Kami tidak menyerah