Sentani (ANTARA) - Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Jayapura memperkuat kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Orang Asli Papua (OAP) dengan pelatihan tata rias pengantin yang diikuti 20 peserta selama lima hari sejak 4-8 Juli 2024.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Jayapura Esau Awoitauw di Sentani, Kamis, mengatakan dari hasil survei pekerjaan yang sangat diminati yakni tata rias pengantin atau salon.
“Kami ingin perempuan Papua di kampung bisa mandiri dengan kemampuan merias orang, sehingga dari hasil itu mereka bisa menghidupi diri dan keluarga mereka,” katanya.
Menurut Esau, usaha tata rias pengantin atau salon di daerah ini rata-rata dikuasai oleh masyarakat non-Papua dan konsumennya rata-rata OAP.
“Maka dari itu kami berinisiatif membuat kegiatan ini supaya keluarga yang ingin pergi ke acara nikah atau jenis acara apapun bisa menggunakan jasa mereka,” ujarnya.
Dia menjelaskan tenaga ahli yang digunakan dalam pelatihan tata rias pengantin pun mereka yang telah profesional dan memiliki sertifikat.
“Tujuannya seusai pelatihan saudara-saudara perempuan ini bisa kembali ke kampung dan langsung praktik sehingga ilmu yang diperoleh tidak sia-sia,” katanya.
Dia menambahkan dukungan lainnya yang diberikan yakni kepada setiap peserta yang mengikuti dari awal hingga akhir akan memperoleh peralatan tata rias pengantin atau salon yang standar atau kualitas baik.
“Itu merupakan dukungan pemerintah daerah supaya modal mereka miliki berupa kemampuan dan peralatan yang bisa digunakan untuk membuat usaha tata rias pengantin atau salon di rumah,” ujarnya.
Pelatihan tata rias pengantin yang digelar oleh Disnakertrans Kabupaten Jayapura dibuka oleh Sekda Kabupaten Jayapura Hana S Hikoyabi di Sentani, Kamis.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Jayapura Esau Awoitauw di Sentani, Kamis, mengatakan dari hasil survei pekerjaan yang sangat diminati yakni tata rias pengantin atau salon.
“Kami ingin perempuan Papua di kampung bisa mandiri dengan kemampuan merias orang, sehingga dari hasil itu mereka bisa menghidupi diri dan keluarga mereka,” katanya.
Menurut Esau, usaha tata rias pengantin atau salon di daerah ini rata-rata dikuasai oleh masyarakat non-Papua dan konsumennya rata-rata OAP.
“Maka dari itu kami berinisiatif membuat kegiatan ini supaya keluarga yang ingin pergi ke acara nikah atau jenis acara apapun bisa menggunakan jasa mereka,” ujarnya.
Dia menjelaskan tenaga ahli yang digunakan dalam pelatihan tata rias pengantin pun mereka yang telah profesional dan memiliki sertifikat.
“Tujuannya seusai pelatihan saudara-saudara perempuan ini bisa kembali ke kampung dan langsung praktik sehingga ilmu yang diperoleh tidak sia-sia,” katanya.
Dia menambahkan dukungan lainnya yang diberikan yakni kepada setiap peserta yang mengikuti dari awal hingga akhir akan memperoleh peralatan tata rias pengantin atau salon yang standar atau kualitas baik.
“Itu merupakan dukungan pemerintah daerah supaya modal mereka miliki berupa kemampuan dan peralatan yang bisa digunakan untuk membuat usaha tata rias pengantin atau salon di rumah,” ujarnya.
Pelatihan tata rias pengantin yang digelar oleh Disnakertrans Kabupaten Jayapura dibuka oleh Sekda Kabupaten Jayapura Hana S Hikoyabi di Sentani, Kamis.